Mohon tunggu...
Jim Nurian
Jim Nurian Mohon Tunggu... Lainnya - jangan luput, hanya menghilang

dalam sunyi malam ini, parasmu ramai terbayang di kerumunan hujan. berdamai dengan pelangi yang luput, menjelma kenangan yang setiap pagi ku seruput.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hempas

28 Februari 2022   16:05 Diperbarui: 28 Februari 2022   16:27 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hempas

------------------------------------------------------------------

Apa yang pilu dari menunggu? Walau semua akan semu

Lukisan agung mewarnai gempita langit yang merdu

Sayap-sayap abu menunggu pulang ciptaan biru

Tergulung waktu yang menikam damai sore itu

Hempas ...

Terbang ...

dan

terhempas ...

...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun