Mohon tunggu...
Jim Nurian
Jim Nurian Mohon Tunggu... Lainnya - jangan luput, hanya menghilang

dalam sunyi malam ini, parasmu ramai terbayang di kerumunan hujan. berdamai dengan pelangi yang luput, menjelma kenangan yang setiap pagi ku seruput.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mural Nakal Bikin Gusar

1 September 2021   20:13 Diperbarui: 1 September 2021   20:21 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lukisan-lukisan itu mampu membuka mata pada kenyataan yang memang apa adanya terjadi sekarang.

Mural dipaksa sehat di negeri yang sakit. Indah dan cerdas sekali.

Isinya sangat menyentil. Kondisi sekarang memang seperti itu yang terjadi. Para seniman butuh respon atas apa yang mereka lukiskan. Respon, bukan pengejaran.

Penghapusan hanya akan memberi kesan represif dari masyarakat kepada pemerintah. Katanya kan pemerintah tidak seperti itu kan?

Seniman butuh ruang berekspresi. Mereka ini orang-orang bebas dengan pikiran cerdas.

Ruang ekspresi harus bisa menjadi harapan bagi masyarakat. Semakin banyak kritik dan ironi yang tergores di dinding, pertanda dunia sedang jauh dari kata baik.

Dan dunia memang tidak pernah baik.

Sama dengan seni, yang tidak akan pernah baik di dunia yang memang tidak akan membaik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun