Mohon tunggu...
octavian
octavian Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

belajar menuangkan isi pikiran ke dalam tulisan, walau tidak sempurna paling tidak apa yang ada di kepala bisa tertuang dan tidak hilang ditelan waktu

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demo 4 November Ibarat Sebuah Makanan Tanpa Rasa

7 November 2016   01:29 Diperbarui: 7 November 2016   01:44 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bunuh Ahok .. ane kasih 1 Milyar"


Plus orasi-orasi yang terkesan menghasut, menghujat maupun ancaman, yang sepantasnya tidak terlalu perlu diucapkan di suasana demo, karena sedikit saja salah paham maka dalam waktu sepersekian detik bisa merubah menjadi kerusuhan massal yang menyeret banyak orang.

Dan jangan lupa, ini akan memasuki masa pilkada.. salah” dalam meyampaikan aspirasi maka pandangan sebagian masyarakat luas akan menjadi negative terhadap gerakan tersebut karena dianggap terkait dengan intrik politik dan pilkada.

Syukurlah kemarin walau sempat sedikit memanas akhirnya dapat diredakan oleh aparat dan para pemuka umat.

Nah balik lagi ke judul diatas, terus terang dengan telah ada’nya langkah antisipasi oleh pemerintah maka efek / rasa yang disodorkan kemarin seperti kehilangan sesuatu, ibarat rasa makanan jadi tidak jelas … asin tidak, manis tidak, pedas’pun tidak …. Isi makanan’pun serba tanggung, ini mau seafood, daging ayam atau mau daging sapi .. entahlah ini karena salah bahan’nya atau koki’nya yang kurang pas dalam meramu serta menyajikan masakan tersebut.

Mungkin jika nantinya ada lanjutan demo damai jilid 2, maka perlu mendengar masukan pakar komunikasi untuk melakukan demo, baik itu dalam bentuk tulisan di poster maupun dalam berorasi, jangan biarkan orang yang berorasi adalah oknum yang punya agenda pribadi ataupun agenda titipan.

Terlepas dari itu semua, kita patut syukuri ternyata demo 4-11 kemarin dengan segala kelebihan dan kekurangannya, tidak sampai terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat secara luas karena semua masih dapat menahan diri.

Kita tunggu saja proses yang akan ditindak-lajuti, kalo hukum masih dianggap berdaulat maka apapun hasilnya kita semua harus bisa belajar menerima apapun keputusan finalnya.

Bogor 6 Nov 2016

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun