Mohon tunggu...
Vivin Octavia Cahyani
Vivin Octavia Cahyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sikap Laki-Laki Terhadap Kesetaraan Gender: Dampak dari Evolusi Norma

14 September 2023   09:32 Diperbarui: 14 September 2023   10:11 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Gordon Johnson dari Pixabay 

Artikel yang berjudul "Men's Gender Norms and Gender Hierarchy Legitimizing Ideologies: The Efect of Priming Traditional Masculinity Versus a Feminization of Men's Norms" oleh Giulia Valsecchi, Vincenzo Iacoviello, Jacques Berent, Islam Borinca, dan Juan M. Falomir-Pichastor, yang diterbitkan dalam jurnal "Gender Issues" tahun 2019, memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana norma-norma gender pria memengaruhi sikap dan dukungan laki-laki terhadap ideologi yang melegitimasi hierarki gender. Penelitian ini mengungkapkan temuan yang relevan dan memberikan implikasi praktis yang sangat penting untuk mempromosikan kesetaraan gender dan memperbaiki hubungan gender. Mari kita telusuri lebih jauh.

Pada awal artikel ini membawa kita ke dalam konteks dinamika gender yang terus berubah. Ada bukti yang semakin meningkat bahwa saat ini pria mungkin mengadopsi sifat feminin lebih banyak daripada sebelumnya. Ini memunculkan pertanyaan menarik tentang bagaimana perubahan dalam norma-norma maskulin ini memengaruhi hubungan gender secara keseluruhan. Apakah perubahan ini memiliki dampak positif dalam mengurangi dukungan terhadap ideologi yang melegitimasi dominasi laki-laki atas perempuan, ataukah sebaliknya?

Penelitian ini mencoba memberikan jawaban melalui pendekatan kuasi-eksperimental yang melibatkan 412 peserta untuk menilai pengaruh perubahan norma maskulin terhadap dukungan laki-laki terhadap ideologi legitimasi hierarki gender. Dalam prosesnya, penelitian ini mengungkapkan beberapa temuan yang sangat relevan.

Pertama-tama, temuan tersebut menunjukkan bahwa pria yang kurang termotivasi untuk mempertahankan maskulinitas tradisional cenderung kurang mendukung ideologi legitimasi hierarki gender ketika terpapar informasi tentang feminisasi atau dalam kondisi kontrol, dibandingkan dengan mereka yang terpapar norma-norma tradisional. Ini adalah temuan yang menarik karena mengindikasikan bahwa menantang norma maskulin tradisional dan mempromosikan norma gender yang lebih inklusif dan egaliter dapat membantu mengurangi dukungan terhadap ideologi yang melegitimasi dominasi laki-laki atas perempuan.

Ini adalah poin penting dalam konteks perjuangan kesetaraan gender. Banyak upaya telah dilakukan untuk meningkatkan posisi perempuan dalam masyarakat, tetapi bagian penting dari perubahan ini juga harus datang dari pihak laki-laki. Penelitian ini mengungkapkan bahwa dengan mengubah norma-norma yang mengikat laki-laki pada citra maskulinitas yang sempit, kita dapat membantu meruntuhkan struktur yang memegang hierarki gender.

Artikel ini juga menekankan pentingnya memahami peran laki-laki dalam hubungan gender. Terlalu sering, pembicaraan tentang kesetaraan gender terlalu fokus pada perempuan, sementara kontribusi positif yang dapat diberikan oleh laki-laki sering diabaikan. Artikel ini memberikan bukti kuat bahwa laki-laki yang lebih terbuka terhadap perubahan norma-norma gender cenderung memiliki sikap yang lebih mendukung kesetaraan gender.

Namun, ada juga temuan menarik lainnya. Artikel ini mengindikasikan bahwa laki-laki yang lebih tradisional tampaknya kurang peka terhadap informasi tentang perubahan norma-norma gender mereka sambil tetap mempertahankan dukungan yang tinggi terhadap ideologi yang melegitimasi dominasi laki-laki atas perempuan. Ini adalah pengingat bahwa perubahan norma-norma gender tidak akan datang dengan mudah, dan masyarakat harus bekerja sama untuk membantu laki-laki yang lebih tradisional membuka pikiran mereka terhadap perubahan yang diperlukan.

***

Artikel ini memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang bagaimana norma-norma gender pria memengaruhi dukungan terhadap hierarki gender. Temuan ini sangat relevan, terutama dalam konteks perjuangan global untuk kesetaraan gender. Untuk mencapai kesetaraan sejati, kita perlu melibatkan laki-laki dalam perubahan norma-norma mereka, dan makalah ini memberikan bukti kuat bahwa ini mungkin menjadi kunci untuk mengurangi dukungan terhadap ideologi yang melegitimasi dominasi laki-laki atas perempuan.

Selain itu, artikel ini juga menyoroti pentingnya mempromosikan penerimaan norma-norma gender yang lebih beragam dan inklusif di antara laki-laki. Ini merupakan langkah praktis dalam menciptakan masyarakat yang lebih setara. Dengan mengedukasi masyarakat tentang beragamnya norma-norma gender dan menghilangkan tekanan untuk mematuhi citra maskulinitas yang sempit, kita dapat membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun