Mohon tunggu...
Octavia NurWulandari
Octavia NurWulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Kimia Universitas Diponegoro

S1-Kimia Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa KKN Undip Mengajarkan Pemanfaatan Bahan Alam Serta Barang Bekas untuk Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat

27 Juli 2021   23:16 Diperbarui: 27 Juli 2021   23:41 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pengenalan Awal Serta Edukasi Singkat Terkait Sabun Kertas (Dokpri)

[PATI]-Mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, telah menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Tahun 2021 pada periode tanggal 30 Juni-12 Agustus 2021 ynag bertempat di kampung halaman masing-masing mahasiswa. Kegiatan KKN tersebut dilaksanakan dengan metode daring atau luring (kehendak wilayah KKN), tetapi tetap diutamakan menggunakan metode daring guna untuk mencegah penyebaran virus COVID-19. Adapun tema yang diusung dalam KKN Tim II Tahun 2021 ini yaitu " Sinergi Perguruan Tinggi Dengan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid -19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Melalui Kegiatan Kuliah Kerja Nyata".

Salah satu mahasiswa KKN UNDIP, Octavia Nur Wulandari, mahasiswa prodi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, UNDIP yang didampingi oleh dosen pembimbing lapangan yang bernama Lusi Nur Ardhiani, S.Psi., M.Psi. melaksanakan kegiatan KKN di wilayah kabupaten Pati, tepatnya di Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana. Octavia menyelenggarakan dua program kerja dalam kegiatan KKN ini yaitu "Pelatihan Pembuatan Pestisida Bawang Putih Serta Pelatihan Pembuatan Sabun Kertas". 

PELATIHAN PEMBUATAN SABUN KERTAS SEBAGAI PRODUK PENGEMBANGAN YANG MUDAH DAN EFISIEN DALAM MENCEGAH PENYEBARAN VIRUS COVID-19.

Program ini dibuat dengan tujuan untuk menambah wawasan tentang metode pengembangan dalam salah satu protokol kesehatan Covid-19 yaitu mencuci tangan. Produk yang dihasilkan dalam program pelatihan ini adalah sabun kertas yang mudah dibawa serta digunakan di tempat umum tanpa mencari tempat cuci tangan. Hal ini juga untuk mengurangi penggunaan handsanitizer secara berlebihan yang akibatnya akan memberikan efek kering pada kulit. 

Pelaksanaan program Pelatihan Pembuatan Sabun Kertas dilakukan secara offline sesuai permintaan dari Kepala Desa Bakaran Wetan yang bertempat di Balai Desa serta diikuti oleh ibu-ibu PKK desa setempat. Walaupun kegiatan ini dilaksanakan secara offline, tetapi protokol kesehatan diterapkan serta diikuti secara ketat antara lain menjaga jarak, mencuci tangan, mengindari kerumunan, serta memakai masker. Output yang dikelurkan oleh Octavia berupa poster sebagai materi online dan pedoman saat pelatihan ofline serta produk sabun kertas yang dihasilkan selama pelatihan. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari Jumat, 09 Juli 2021 pukul 13.00-14.30 WIB.

Poster Tentang Sabun Kertas (Dokpri)
Poster Tentang Sabun Kertas (Dokpri)

Dalam menjalan program pelatihan ini, terdapat pula alat dan bahan yang digunakan antara lain yaitu nampan, kuas roti, gunting, penjepit kertas, wadah, kertas roti, dan sabun cair. Tahapan-tahapan dalam proses pembuatan sabun kertas ini sangat sederhana sekali sehingga sangat mudah untuk diikuti oleh kalangan ibu-ibu. 

"Hanya diolesi sabunnya di kertas terus dikeringkan ya mbak? Mudah sekali ya..", ucap salah satu dari peserta.


Mengingat semakin tingginya angka Covid-19 di Kabupaten Pati, maka Octavia sendiri menggancarkan metode baru penggunaan sabun dengan cara yang lebih praktis seperti sabun kertas ini. Tujuannya adalah apabila sedang bepergian atau berada di tempat umum, masyrakat Desa Bakaran Wetan dapat menggunakan sabun kertas ini sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat Desa Bakaran Wetan dapat mengetahui metode penggunaan sabun yang baru serta lebih modern.

Proses Pelatihan Pembuatan Sabun Kertas Secara Langsung (dokpri)
Proses Pelatihan Pembuatan Sabun Kertas Secara Langsung (dokpri)

Setelah melaksanakan program ini, Octavia berharap masyarakat Desa Bakaran Wetan dapat memanfaatkan barang-barang disekitar tempat tinggal mereka untuk diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat bahkan dapat dijadikan peluang untuk usaha rumahan. Ibu-ibu PKK sangat antusias dalam mengikuti setiap tahapan yang dilakukan dalam pelatihan ini. Mereka juga sangat berterima kasih kepada Octavia karena sudah memberikan inovasi terkait pencegahan virus Covid-19.

"Pelatihan ini sangat memotivasi bagi kami dan masyrakat desa Bakaran Wetan, karena kita jadi tahu pengolahan dari barang-barang bekas seperti sabun kertas ini yang punya manfaat untuk pencegahan virus Covd-19, apalagi ini metodenya sangat mudah sekali mbak", ucap Ketua PKK setempat.

Octavia berharap dengan adanya pelatihan pembuatan sabun kertas ini, masyarakat Desa Bakaran Wetan dapat menyadari dan termotivasi untuk selalu menjaga protokol kesehatan khusunya yaitu selalu mencuci tangan. Dengan adanya modifikasi penggunaan sabun ini, mereka akan lebih mudah dan praktis dalam mencuci tangan di kala pandemi Covid-19 seperti ini serta mengurangi penggunaan handsanitizer secara berlebih yang dapat mengurangi kelembapan kulit tangan.

PEMBUATAN PESTISIDA NABATI BERBAHAN DASAR BAWANG PUTIH SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBASMI HAMA TANAMAN SERTA SERANGGA DI LINGKUNGAN RUMAH

Pestisida Bawang Putih Produksi Mahasiswa KKN UNDIP (Dokpri)
Pestisida Bawang Putih Produksi Mahasiswa KKN UNDIP (Dokpri)
Program ini dibuat dengan dasar sebagai salah satu upaya untuk mencapai salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) di Desa Bakaran Wetan, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati. Salah satu tujuan tersebut adalah tujuan ke-15 yaitu Ekosistem Daratan. Program ini diharapkan dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia yang berisiko merusak lingkungan sekitar dan lebih memilih menggunakan pestisida nabati yang lebih ramah lingkungan serta untuk menciptakan lingkungan tempat tinggal yang bersih, aman, dan nyaman.

Program "Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati Berbahan Dasar Bawang Putih Sebagai Upaya Pencegahan dan Pembasmi Hama Tanaman Serta Serangga di Lingkungan Rumah" ditujukan kepada ibu-ibu PKK Desa Bakaran Wetan yang dilakukan secara langsung (offline) bertempat di balai desa Bakaran Wetan. Pelaksanaan program ini yaitu pada hari Jumat, 16 Mei 2021 pukul 13.00-15.00 WIB. Walaupun kegiatan pelatihan ini dilakukan secara offline tetapi Octavia dan seluruh peserta tidak lupa untuk menaati protokol kesehatan yaitu mencuci tangan, menggunakan  masker, dan menjaga jarak secara ketat.

Proses Pelatihan Pembuatan Pestisida Bawang Putih Secara Langsung (Dokpri)
Proses Pelatihan Pembuatan Pestisida Bawang Putih Secara Langsung (Dokpri)

Octavia mengajarkan serta mengedukasi ibu-ibu PKK Desa Bakaran Wetan tentang apa itu pestisida nabati serta manfaat dan kandungan yang ada di dalam bawang putih sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pestisida nabati. Materi yang diberikan berupa poster serta label yang nantinya akan dipasangkan pada produk pestisida yang sudah jadi. Dalam pelatihan ini, Octavia mengenalkan alat dan bahan yang digunakan serta cara/langkah pembuatan pestisida nabati berbahan dasar bawang putih. Alat dan bahan yang digunakan sendiri antara lain yaitu bawang putih, minyak sayur, sabun cair, air baskom, gelas ukur 50 ml dan 500 ml, mangkok kecil, blender/cobek, pisau, alat saring, dan botol spray.

Poster Tentang Pestisida Bawang Putih (Dokpri)
Poster Tentang Pestisida Bawang Putih (Dokpri)
Label Produk Pestisida Yang Sudah Dibuat (Dokpri)
Label Produk Pestisida Yang Sudah Dibuat (Dokpri)

Metode pembuatan pestisida bawang putih ini sangat sederhana sekali dan dapat dilakukan di rumah serta diikuti oleh semua kalangan masyarakat. Mulai dari penghalusan bawang putih dengan minyak sayur, pendiaman ekstrak bawang putih selama 24 jam, pencampuran ekstrak bawang putih dengan sabun dan air, pengadukan, penyaringan, dan yang terakhir pengemasan dan pelabelan. Bawang putih sendiri mempunyai bioaktivitas antibakteri yang dapat membunuh bakteri atau mikroorganisme yang ada di lingkungan. Kandungan senyawa Allicin pada bawang putih yang sudah dipotong terlebih dahulu akan diubah oleh enzim annilase menjadi senyawa Allin yang mengahsilkan bau khas bawang putih yang memberikan efek toksik bagi hama, serangga ataupun mikroorganisme lainnya. Untuk mengetahui proses atau tutorial pembuatan pestisida bawang putih, mari kita simak video yang telah dibuat oleh Octavia.


Dengan adanya program ini, Octavia berharap dapat menumbuhkan kesadaran serta pengetahuan tentang manfaat dari bahan-bahan alam yang dapat diolah menjadi produk yang lebih bermanfaat seperti pestisida bawang putih (GarlicPesticide) ini. Disamping mempunyai keuntungan yaitu ramah lingkungan, pestisida bawang putih ini juga mempunyai kelemahan yaitu tidak dapat bertahan lama hanya bisa bertahan sekitar 3 hari saja, setelah melewati 3 hari keampuhannya akan mulai hilang. Penggunaan pestisida nabati seperti ini sangatlah penting dan menguntungkan berbagai pihak, karena pembuatannya yang praktis, biaya yang dikeluarkan cenderung murah serta produk yang dihasilkan sangat ramah lingkungan. Ibu-ibu PKK yang mengikuti pelatihan ini sangat antusias dalam mempraktekan langkah-langkah pembuatan pestisida bawnag putih yang diberikan oleh Octavia.

Aplikasi Produk Pestisida Bawang Putih Oleh Peserta (Dokpri)
Aplikasi Produk Pestisida Bawang Putih Oleh Peserta (Dokpri)

Setelah proses pembuatan selesai, Octavia mengajak ibu-ibu PKK Desa Bakaran Wetan untuk melakukan uji coba produk pestisoda yang sudah dibuat terhadap serangga yang ada di Balai Desa Bakaran Wetan. Sangat mengejutkan, pestisida yang sudah dibuat tersebut mampu untuk membunuh koloni semut yang ada di tempat tersebut.

"Wahh, iya mbak semutnya mati, produk pestisidanya berhasil mbak. Asyikk...", ucap dari salah satu ibu PKK yang sangat senang produk buatannya terbukti ampuh membunuh serangga.

Dokumentasi Akhir Program Pelatihan (Dokpri)
Dokumentasi Akhir Program Pelatihan (Dokpri)

Dalam acara terakhir program "Pelatihan Pembuatan Pestisida Nabati Berbahan Dasar Bawang Putih Sebagai Upaya Pencegahan dan Pembasmi Hama Tanaman Serta Serangga di Lingkungan Rumah", peserta menyampaikan pesan kesannya terkait serangkaian acara yang sudah mereka ikuti. Ibu-ibu PKK sangat berterima kasih kepada Octavia karena telah menciptakan inovasi terkait produk pestisida yang ramah lingkungan yang terbuat dari bahan alam seperti bawang putih. Octavia sendiri juga mengharapkan bahwa setelah pelaksanaan program ini, masyarakat Desa Bakaran Wetan melalui ibu-ibu PKK dapat termotivasi dan lebih memanfaatkan bahan alam untuk permasalahan rumah tangga yang berskala kecil bahkan Octavia juga memberikan saran bahwa produk ini bisa menjadi peluang untuk usaha UMKM di Desa Bakaran Wetan. 

"Mari kita jaga lingkungan sekitar kita tetap bersih, aman, dan nyaman !", pesan Octavia di akhir acara.

Penulis : Octavia Nur Wulandari (Mahasiswa Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika)

Editor   : Lusi Nur Ardhiani, S. Psi., M. Psi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun