Mohon tunggu...
Octariana Putri
Octariana Putri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ

anak kesembilan dari ibu badriah dan bapak nazar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perspektif Ideologi Althusser mengenai Film Harry Potter

25 April 2020   22:06 Diperbarui: 25 April 2020   22:21 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Film Harry Potter adalah adaptasi Novel yang dikarang oleh J.K Rowling yang sangat terkenal di era 2000-an. Novel ini terbagi kedalam 7 seri yaitu Harry Potter and the Philospher's Stone, Harry Potter and the Chamber of Secrets, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, Harry Potter and The Goblet Of Fire, Harry Potter and the Order of Phoenix, Harry Potter and the Half Blood Prince, dan Harry Potter and The Deathly Hallows.

Film ini menceritakan tentang petualangan penyihir remaja bernama Harry Potter dan dua sahabatnya yaitu Ronald Weasley dan Harmione Granger yang merupakan pelajar di sekolah Sihir Hogwarts. 

Kesuksesan Film Harry Potter menurut Warner Bros pada seri ketuju part 1 mencapai 5,9 Juta euro. Di Amerika Serikat Film telah mencapai angka 78,2 juta euro dalam sepekan peluncurannya yang merupakan pendapatan terbaik sepanjang akhir pekan untuk sebuah film berseri.  

Film Harry Potter berlokasi di Inggris yang sampai sekarang menjadi destinasi tempat bagi para penggemar Harry Potter di seluruh dunia untuk menikmati suasana dan mengenang film fantasi tersebut. Ada enam tempat di Inggris yang menjadi destinasi tujuan para peminat Harry Potter yaitu

Kings Cross Station, London, Cleremont Square, Islington, Leadenhall Market, London, Goathland Train Station, North Yorkshire, Gloucester Cathedral, dan Astridge Wood, Berkshire. 

Destinasi wisata yang bertemakan Harry Potter juga banyak terdapat di banyak negara bukan hanya di Inggris saja. Destinasi tersebut yaitu, The Wizarding World Of Harry Potter Osaka Japan, Harry Potter Highlight Singapura, Goblet Of Fire Platform 1094 Singapura, Museum Context Hong Kong, Harry Potter  Expected Fukuoka Jepang dan lainnya. 

Kepopuleran Harry Potter merambah semakin maju dengan di rilisnya Game Harry Potter Wizard Unite yang meraup untung sebesar  Rp. 15,5 Miliar. Game ini dirilis 21 Juni 2019 yang mendapatkan perhatian penggemar Harry Potter.

Para pemain game ini akan dihadapkan dengan hal-hal yang berbau sihir dari Dunia Harry Potter. Pemain akan diberikan tugas untuk mencari berbagai artefak, makhluk sihir termasuk ingatan Harry Potter di dunia nyata.

Pemain di game ini dapat mengunjungi lokasi-lokasi tertentu untuk mengisi ulang daya mantra, menyeduh ramuan, dan mengunjungi lokasi yang ada di film atau buku Harry Potter.  

Menurut Althusser representasi adalah sebuah sistem Ideologis. Representasi adalah suatu  kendaraan untuk meneruskan ideologi-ideologi dari pandangan di atas dapat dipahami bahwa representasi dalam film secara tidak langsung membangun ideologi menjadi suatu perwujudan hubungan kekuasaan di dalam masyarakat. 

Althusser memandang bahwa tatanan kapitalisme dilanggengkan oleh dua aparatus yang memiliki karakteristik yang berbeda, yaitu aparatus represif negara ARN (repressive state apparatus) dan aparatus ideologis negara AIN (ideological state aparatus).

Berdasarkan Film tersebut Harry Potter masuk kedalam aparatus Ideologis Negara yakni berwujud media sarana publik dengan kategori humanis tanpa adanya kekerasan. Film Harry Potter sukses menggiring para pembaca sekaligus para penonton kedalam dunia imajiner yang bersifat nyata.

Dan mampu membuat masyarakat seolah-olah menjadi penggemar dengan mengunjungi tempat destinasi dan membeli merchandise bertemakan Harry Potter atau bermain Game Harry Potter merupakan tampak sebagai hal yang alamiah dan sudah sewajarnya seperti itu namun hal tersebut merupakan praktek kapitalisme.

Aparatus Ideologis dari media yang berbentuk Film Harry Potter diartikulasikan sebagai penciptaan individu sebagai subjek  . Dalam hal ini subjektifasi dilakukan oleh aparatus ideologis,sehingga subjektifasi tidak lain adalah proses pencerminan atas subjek yang diharapkan dan diidealkan oleh aparatus ideologis itu sendiri Di mana setiap subjek yang terbentuk akan menyesuaikan diri, berpatisipasi, dan bertindak patuh terhadapnya. Sementara itu ideologi sebagai cara kerja aparatus ideologis berfungsi untuk menjalankan subjektifikasi 

Hal itulah yang membuat individu dijadikan subjek  untuk patuh, turut berpartisipasi serta menyesuaikan diri terhadap hal-hal yang bertemakan film Harry Potter yakni membeli buku novel, membeli barang-barang yang terkait Harry Potter dan lainnya sebagainya.

Referensi 

 Althusser, L. (2001). ideology and ideological state apparatus . New York: Montly Review Press.  

Hidayah, R. M. (2018, Oktober). IDN Times. Dipetik Juli 4, 2019, dari idntimes.com: www.idntimes.com/hype/throwback/7 filmHarryPotter

BBC . (2010, november 22). BBC NEWS. Retrieved Juli 4, 2019, from bbc.com: www.bbc.com/indonesia/majalah

Widodo, W. S. (2016, April 28). DetikTravel. Retrieved Juli 4, 2019, from m.detik.com: http://m.detik.com/tempat-di-inggris-yang jadi-lokasi-film-Harry-Potter

 Chan, A. (2018, Juli 3). tripzilla.id. Dipetik Juli 4, 2019, dari http://www.tripzilla.id/destinasi-wisata-asia-harry-potter

Rahma, A. (2019, Juni 25). Liputan 6. Dipetik Juli 4, 2019, dari m.liputan6.com: http://www.m.liputan6.com/rilis-sepekan-harry-potter-wizard-unite

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun