Mohon tunggu...
Yosi Octafred
Yosi Octafred Mohon Tunggu... Freelancer - Just Share #GoodNews

Discover Dream Design Destiny

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Poyuono dan Injilnya

17 Mei 2019   10:58 Diperbarui: 17 Mei 2019   11:22 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waketum Gerindra FX Arief Poyuono-rancah.com

Pertama, jika Ia menjawab "boleh", maka Ia akan ditentang oleh orang-orang Yahudi yang pada saat itu sedang dijajah oleh bangsa Romawi. Selain itu, Ia akan dianggap nyeleneh, sebab di satu sisi Ia sedang berjuang membela hak-hak orang miskin dan teraniaya, tapi di sisi lain Ia malah kompromi dengan bangsa penjajah. 

Kedua, jika Ia menjawab "tidak boleh", maka Ia akan ditangkap oleh tentara Romawi dengan tuduhan melawan kaisar dan masuk dalam kelompok pemberontak.

Itulah sebabnya pada ayat ini dituliskan mengenai kejahatan hati mereka. Kaum Farisi memang sedang mencari cara untuk memojokkan Yesus, sehingga mereka punya alasan untuk menangkap Dia. Setidaknya menghadapkan Dia pada salah satu otoritas yang ada saat itu, apakah Sanhedrin yang memegang otoritas keagamaan ataukah Herodes yang memegang otoritas politik bersama Pilatus. 

Berdasarkan konteks ini, maka jawaban Yesus "berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar" sama sekali tidak ada kaitannya dengan pengakuan terhadap legitimasi penguasa. Siapapun yang berkuasa saat itu, diterima atau tidak diterima oleh orang-orang Yahudi, mereka tetap harus membayar pajak. 

Artinya, pernyataan Poyuono bahwa pajak hanya dibayarkan kepada pemerintah yang diakui sama sekali di luar konteks Matius 22 ini. Sebab, pernyataan Yesus lebih pada penekanan pentingnya umat untuk peduli pada kewajiban mereka, baik sebagai umat beragama maupun sebagai warga negara. [ ]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun