Dari hasil penelusuran, saya menemukan beberapa tulisan yang cukup komprehensif menurut saya. Beberapa kutipan adalah Although suggested, a direct relationship between the formation of anorectal abscesses and bowel habits, frequent diarrhea, and poor personal hygiene remains unproved dan Common organisms implicated in abscess formation include Escherichia coli, Enterococcus species, and Bacteroides species; however, no specific bacterium has been identified as a unique cause of abscesses.
Seringkali saya mendengar dokter mengatakan penyebabnya belum diketahui secara pasti dan bakteri apa yang menyebabkan hal ini terjadi juga tidak diketahui secara pasti. Terkadang sebetulnya hal ini kurang memuaskan pasien. Tetapi, kenyataannya memang banyak hal yang dunia medis belum bisa menguak misterinya. Pengobatan bisa dilakukan, tetapi, penyebab pastinya masih menjadi misteri. Okelah kalo beg.., beg.., begitu. Saya terima saja bahwa ini terjadi kepada saya dan saya hanya bisa berikhtiar menghabiskan obat yang diberikan. Saya percaya bahwa dokter memberikan solusi terbaik.
Salah satu komplikasi lanjutan dari penyakit ini adalah Fistula Perianal. Ini berupa terbentuknya saluran abnormal antara lubang anus dengan lubang bekas abses. Dari hasil riset, diperkirakan 30 hingga 50 persen abses berakhir dengan terbentuknya fistel. Saya berdoa agar hal ini tidak menimpa saya karena hal ini membutuhkan penanganan yang lebih kompleks.
Sebagai penutup saya ingin berbagi link mengenai hal ini, semoga bisa menambah wawasan dan menjadi bahan bacaan bagi anda atau teman anda yang mungkin pernah mengalami kejadian ini.
Selamat beraktivitas, Salam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H