Mohon tunggu...
Sinensis Jyotio
Sinensis Jyotio Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

One Hand for One Love

27 Oktober 2018   22:14 Diperbarui: 27 Oktober 2018   22:34 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Yudhi terus memperhatikan perempuan itu. Tampaknya ia bukan perempuan yang kurang mampu. Ia memakai dress berenda warna biru dan rok warna hitam, rambut panjangnya ia ikat ekor kuda, jika dilihat lebih dekat wajahnya tampak cantik. Secara tak sengaja mata mereka bertemu, dengan cepat Yudhi memalingkan wajahnya.

Yudhi penasaran dengan perempuan penjual donat dipersimpangan JPO itu. Selesai misa, ia melihat perempuan itu bergabung bersama anak muda lainnya menggotong kardus kesebuah mobil. Mata mereka kembali bertemu lagi, kali ini Yudhi tak bisa menghindar, karena sang perempuan mendekatinya.

"Selamat pagi kak, apakah kakak yang duduk di JPO itu?" tanya perempuan dengan penasaran.

"Iya, kamu yang berjualan donat itukan?" tanya Yudhi yang juga penasaran

"Hahaha iya, pas itu sedang menggalang dana kak. Oh ya kenalin saya Ivana" perempuan itu mengulurkan tangan untuk berkenalan dengan Yudhi.

"Oh pantas saja, saya Yudhi salam kenal ya" Yudhi membalas dengan menjabat tangannya yang lembut itu.

"Tertarik untuk ikut?" tanya perempuan itu dengan senyum.

Mendapat ajakan itu Yudhi tampak ragu, namun karena ada rasa sesuatu ia menerimanya dan langsung membantu apa yang dia bisa. Setelah itu ia pamit untuk melanjutkan kegiatannya sebagai mahasiswa magang. Dalam batinnya ia merasa beruntung berkenalan dengan perempuan cantik seperti Ivana.

Yudhi dan Ivana bertemu lagi, kali ini mereka bertemu saat hendak menonton pertandingan ASIAN PARA GAMES. Tampak canggung memang, namun pada kesempatan itu mereka berjalan bersama dan bercerita berbagai hal.

"By the way, boleh tau nggak kenapa pas itu kamu berjualan donat di sekitar JPO?" Yudhi tampak penasaran dengan kegiatan orang yang ditaksirnya itu.

"Oh itu, aku sedang mencari dana sekaligus merasakan langsung mencari uang tapi demi orang lain. Jujur nih, aku dari kecil apa-apa selalu diurusin pembantu, minta ini itu selalu diturutin sama papiku. Tapi suatu saat, aku lihat ada anak yang sesusiaku hidup dijalanan membuatku tersentak gitu. Aku nangis karena ada yang lebih susah hidupnya, lalu pengen bantu, untungnya di gereja ada OMK yang aktif. Jadi ikutlah kegiatan amal dengan berjualan untuk berbagi sama beli alat sekolah biar kita bisa ngajarin anak-anak yang putus sekolah. Sejak saat itu aku seneng jadi relawan" Ivana menceritakan kisahnya dengan panjang lebar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun