Mohon tunggu...
Ocky Windana
Ocky Windana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Manajemen Logistik - Universitas Diponegoro

Menyukai kegiatan wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menarik! Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Warga Ubah Sampah Botol Plastik Menjadi Vertical Garden Estetik

13 Februari 2023   11:05 Diperbarui: 13 Februari 2023   11:55 798
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wonogiri, 12 Februari 2023 - Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Sampah berasal dari rumah tangga, pertanian, perkantoran, perusahaan, rumah sakit, pasar, dan sebagainya.

Permasalahan sampah di Indonesia adalah semakin banyaknya limbah sampah yang dihasilkan masyarakat. Begitu juga di Dusun Ngulu Lor, Desa Pracimantoro yang sampai saat ini masih minim terkait penanganan dan pengelolaan sampah. 

Kondisi ini juga diperparah dengan fasilitas pembuangan sampah yang sulit dijangkau masyarakat dan kurang memadai, sehingga masyarakat masih dengan kebiasaannya yaitu membakar sampah plastik. Padahal, pembakaran sampah plastik dapat menimbulkan asap berbahaya yang dapat mengancam kesehatan manusia.

Berdasarkan itu, tim KKN berinisiatif mengajak para warga untuk membuat vertical garden sebagai upaya pemanfaatan sampah botol plastik. Nah, tahukah kamu apa itu Vertical Garden?

Vertical garden atau taman vertikal merupakan salah satu cara untuk menanam lebih banyak tanaman di lahan yang lebih kecil. Sesuai dengan namanya, vertical garden merupakan rangkaian tanaman yang ditanam di atas media tanam kemudian disusun ke atas. Vertical garden menawarkan solusi bagi pemilik rumah yang ingin memiliki taman tetapi lahan yang dimiliki terbatas. Dapat juga dilakukan pada media dinding, pagar, pagar, tiang rumah, rak bekas sebagai upaya pemanfaatannya.

Jenis pembuatan vertical garden terbagi menjadi 2, yakni Green Faade dan Living Wall. Green fasade memanfaatkan media dinding untuk ditumbuhi tanaman merambat yang langsung tumbuh di dinding. Sedangkan Living Wall menggunakan media dinding sebagai media tanam berstruktur yang terdiri dari rangka (frame), panel tanaman, sistem irigasi atau penyiraman, pemupukan, media tanam, dan tanaman yang diinginkan.

Dokpri
Dokpri

Sebagai contoh, tim KKN mengajak warga membuat vertical garden dengan media Rak Vertikal. Selain untuk memanfaatkan botol bekas, juga dapat memanfaatkan kayu bekas untuk menambah nilai ekonomis produk vertical garden. Adapun 6P tahap pembuatan vertical garden:

  • Persiapan. Yang perlu dipersiapkan dari pembuatan vertical garden adalah alat, bahan, tanaman. Alat dan bahan yang perlu disiapkan adalah gunting, pisau, palu, botol bekas, paku, tali tambang, serta tanah sebagai medianya. Selain itu juga perlu disiapkan tanaman yang cocok seperti tanaman perdu, suplir (paku-pakuan), sirih gading (tanaman merambat), sayur sayuran, tanaman menjuntai, juga tanaman hias.
  • Pembersihan. Pembersihan dilakukan dengan mencuci botol-botol bekas tersebut sebelum digunakan. Selain itu juga mensterilkan gunting atau pisau yang digunakan agar tanaman tidak terkontaminasi dengan zat berbahaya.
  • Pembentukan. Membentuk atau memotong, serta mewarnai botol bekas sesuai dengan jenis tanaman yang diinginkan. Biasanya untuk pemanfaatan sampah botol plastik ini dilakukan dengan melubangi botol bagian samping seperti membuat kantong. Tujuannya yaitu untuk mempermudah pengisian media dan tanaman.
  • Pengisian. Pengisian dilakukan dengan mencampurkan tanah dan kompos dengan perbandingan 1:1 terlebih dahulu, lalu diisikan kedalam botol-botol bekas. Tidak lupa botol harus diberikan lubang agar saat proses penyiraman, air tidak hanya mengendap di tanah sehingga menyebabkan pembusukan pada tanaman.
  • Pembibitan. Pembibitan dilakukan dengan melubangil tanah sedalam 5 cm dari permukaan, lalu letakkan bibit tanaman dan tutup kembali dengan tanah. Disarankan untuk memilih tanaman yang cocok sesuai dengan medianya.
  • Penempelan. Menempelkan botol berisi bibit tanaman pada tempat yang ditentukan dan mendapat cukup pancaran sinar matahari. Seperti yang tim KKN buat, proses penempelan dilakukan para rangka kayu dari kayu bekas.  

whatsapp-image-2023-02-13-at-00-58-47-63e9b47a08a8b5268a03ccf3.jpeg
whatsapp-image-2023-02-13-at-00-58-47-63e9b47a08a8b5268a03ccf3.jpeg
Warga sangat antusias dan terlihat sangat tertarik dalam ide/inovasi ini, ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan mengenai jenis botol dan media/tempat yang cocok dirumahnya masing-masing.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun