Wabah virus covid merupakan mimpi buruk yang diterima masyarakat indonesia maupun diseluruh penjuru dunia dalam dua tahun ini, ratusan ataupun jutaan manusia tidak berdosa menjadi korban atas penularan yang terjadi. Meski begitu, tidak banyak masyarakat yang peduli akan adanya penularan virus covid dan tetap bermain diluar. Banyaknya masyarakat yang seakan enggan akan antisipasi yang akan datangnya penularan covid menjadi alasan kurangnya kesadaran dalam diri.
 Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah pasien covid terbanyak didunia. Lalainya masyarakat akan kesadaran menjadi awal mulanya penularan virus ini terjadi. Kurangnya pemberitahuan media tentang informasi untuk memberi tahu bagaimana cara agar penularan tidak terjadi juga menjadi salah satu faktor yang memicu warga untuk tetap berada diluar. Saat maraknya virus covid yang datang ke Indonesia, banyak orang dimedia sosial dengan sengaja memberi tutorial palsu tentang bagaimana cara kita melindungi diri dari penularan virus covid, hal itu sempat menjadi topik yang cukup ramai diperbincangkan hingga pada akhirnya media hanya meliputi hal yang tidak penting. Hal hal seperti ini menjadi masalah untuk kesadaran masyarakat dalam mencegah penularan.
Penularan covid tidak melihat dimana kita berada, tetapi dari bagaimana kita menjaga diri kita, meski begitu ada beberapa tempat yang kerap bisa menjadikan penularan terjadi. Tempat pembelanjaan kerap menjadi tempat yang cukup mudah bagi virus untuk menular, sebagai yang sadar akan penularan virus, ada baiknya jika kita tetap mematuhi protokol yang dibuat. Mencoba untuk bersabar dalam beli membeli, tidak menerobos antrian yang mana bisa mengakibatkan konflik, dampaknya akan membuayt banyak orang mengumpul dan mencari tahu apa yang sedang terjadi.
Aksi demo masyarakat saat kondisi covid masih tinggi juga merupakan kelalaian yang harus diwaspadai, saling berdempetan akan mempermudah virus covid menyebar. Contoh demo yang sempat terjadi yaitu tentang disahkannya Undang Undang Omnobis Law. Didalam demo tersebut, terdapat sekitar 120 mahasiswa lebih yang terpapar penularan virus covid. Dengan aksi seperti ini, penularan akan menjadi lebih cepat, warga sekitar yang tidak ikut juga bisa menjadi korban.
Dilansir dari pengguna youtube LIVE, Roylab Stats. Indonesia saat ini sudah memiliki kasus penularan dampak covid sebanyak 6juta lebih, dengan total penyembuhan sebanyak 5juta dan total kematian lebih dari 100 ribu. Hasil ini membuktikan bahwa indonesia masih terbilang lalai dalam menanggapi kesadaran yang terjadi. Jika kita mencoba keluar dari rumah, kita juga sudah melihat banyaknya masyarakat yang telah berhenti menggunakan masker. Penularan virus covid saat ini memang telah berkurang, bukan berarti penggunaan masker langsung menghilang begitu saja. Dikutip dari laman berita Sindonews.com, Bapak Presiden Jokowi telah mengumumkan bahwa diperbolehkannya untuk melepas masker hanya dalam keadaan tempat yang tidak padat, jika didalam keadaan yang tertutup dan banyak orang, maka penggunaan masker wajib dipakai. Penggunaan masker masih menjadi faktor penting untuk melindungi diri dari penularan, dan ada baiknya keluar kemanapun saat ramai maupun sepi, masker tetap digunakan. Berpindah ke satu sisi, vaksinasi telah diterapkan cukup lama. Meski vaksinasi telah dilakukan lebih dari 2 kali, vaksinasi hanya bertujuan untuk melindungi dan mengurangi paparan atas penularan yang terjadi, tidak sepenuhnya membuat kita kebal akan penularan. Seperti yang diberitahukan oleh bapak mentri kesehatan, Budi Gunadi Sadikin yang dikutip dalam laman CNN, "karena vaksinasi itu bukan membuat kita kebal,kita tetap bisa tertular dan menularkan, tetapi kita tidak bisa masuk rumah sakit". Jika kita masih lalai dalam menjaga imun tubuh, penggunaan apapun juga tidak berfungsi sepenuhnya. Agar kita bisa menjaga tubuh dengan baik, penggunaan masker dan menjaga jarak adalah cara yang tepat.
Kesadaran dan tanggung jawab menjadi bentuk sederhana yang seharusnya ada dalam diri kita, hal kecil yang mungkin kita anggap remeh bisa saja menjadi hal yang berbahaya dikemudian hari. Dampak penularan tidak hanya merugikan kita, tetapi merugikan orang lain. Maka dari itu, tetaplah untuk mendahulukan kesadaran agar hal yang tidak kita inginkan bisa terjadi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H