Mohon tunggu...
Lyfe

Seru! Prajabatan Humas Belajar Proses Listrik di PLN Udiklat Bogor

29 Juli 2016   11:40 Diperbarui: 29 Juli 2016   11:54 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bogor, 28 Juli 2016- Suara bising mesin pembangkit listrik tenaga diesel siang itu bersautan dengan keceriaan para siswa prajabatan bidang Humas PT PLN Persero angkatan 53. Mereka antusias belajar kelistrikan di sesi site visit yang diadakan oleh PLN Udiklat Bogor hari ini pada Kamis 28 Juli 2016. Site visit kali ini diadakan untuk memperdalam pengetahuan tentang kelistrikan para siswa prajabatan sebagai insan PLN. Meskipun site visit hanya berlangsung di laboratorium Udiklat saja, mereka tampak begitu bersemangat memperhatikan penjelasan dari Kepala Laboratorium Udiklat Bogor, Yahya Santoso.

“Sebagai insan PLN, kita dituntut untuuk serba tahu mengenai bodang kelistrikan PLN. Janganlah kita menutup diri pada bidang yang kita kuasai saja. Tiap  karyawan PLN adalah agen sosialisasi ke masyarakat jadi harus tahu juga aspek teknis PLN. Sehingga jika nantinya sudah ditugaskan menjadi karyawan PLN, kalian harus siap sedia menyediakan informasi yang benar, nyata dan lengkap. ” terang Pak Yahya.

Para siswa Humas  dikenalkan tentang proses listrik dari mulai pembangkit hingga masuk ke rumah-rumah konsumen. Site visit diawali dengan pengantar teori di kelas. Pengantar teori kelistrikan disajikan dengan ringan, santai namun tetap berbobot. Beliau menjelaskan secara rinci, dari mulai tingkatan fasa yang digunakan dalam satuan konsumen listrik PLN hingga berakhir pada stacker listrik tempat kita mencolokan listrik. Dijelaskan dengan santai bagaimana listrik dhasilkan dari energi yang diubah bentuk dari energi mekanik menjadi energi lsitrik pada tingkatan pembangkit.

PT PLN saat ini sudah menerapkan berbagai bentuk energi alam sebagai sumber tenaga pembangkit listrik kecuali pembangkit tenaga nuklir. Sumber energi tersebut meliputi tenaga uap, air, matahari, angin, gas, panas bumi, diesel dan gas. Pembagkit penghasil listrik terbesar adalah pembangkit tenaga uap. Prinsip yang digunakan dalam proses perubahan energi tersebut menjadi energi listrik sama. Prinsipnya adalah energi tersebut dijadikan energi mekanik yang menggerakkan generator pembangkit yang kemudian mengubahnya menjadi energi listrik.

Mengapa di Indonesia tidak ada pembangkit tenaga nuklir ? pak Yahya menerangkan bahwa pembangkit tenaga nuklir belum siap diterapkan di Indonesia dikarenakan struktur tanah di Indonesia yang rawan bergerak. Sementara salah satu syarat dapat didirikannya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) adalah struktur tanah yang stabil. Namun terlepas dari itu, alam Indonesia masih menyediakan banyak pilihan sumber tenaga yang terbarukan untuk menopang kebutuhan energi untuk pembangkit listrik.

Listrik yang dihasilkan pembangkit kemudian salurkan menuju ke konsumen listrik. Proses penyaluran sering disebut proses transmisi. Dalam prakteknya, pak Yahya menjelaskan kepada siswa Humas bahwa transmisi ini berprinsip sebagai penghubung antara pembangkit dan distribusi. Pada proses ini tegangan listrik yang keluar dari pembangkit dinaikkan oleh trafo step up dari 11,5 KV ke 30 KV lalu menjadi 150 KV kemudian menjadi 500 KV. Kemudian pada proses transmisi melalui bantuan mesin trafo, tegangan diturunkan (step-down trafo) sesuai kebutuhan secara bertahap.

Dari tegangan 500 KV misalnya diturunkan menjadi 150 KV baru kemudian disesuaikan menjadi tegangan menengah 20 KV diturunkan lagi menjadi 380 V untuk 3 fasa dan 220 V untuk 1 fasa. Setelah tegangan sudah di Jaringan Tegangan Rendah diturunkan di gardu induk di angka 220/380 V baru bisa dikonsumsi oleh pelanggan . Namun ada pula pelanggan yang langsung menarik jaringan di angka 150 KV untuk pelanggan skala besar atau industri. Aliran listrik ditransmisikan sampai ke gardu atau sampai pada tahap distribusi. Di tahap distribusi, tegangan sudah rendah dan dapat dikonsumsi pelanggan sesuai kebutuhan.

Pengantar teori dikelas usai dan dilanjutkan ke site visitke laboratorium kelistrikan dan gardu Udiklat Bogor. Perjalanan kunjungan dimulai dari gardu Udiklat Bogor yang berada di belakang ruang laboratorium Soetomo. Gardu tersebut disuplai oleh listrik PLN dan Udiklat wajib membayar tagihan juga. Beliau memaparkan tentang bagaimana cara mengukur tegangan dan kekuatan arus listrik menggunakan power clamp meter.Beliau mengizinkan para siswa untuk praktek langsung mengukur, suatu hal yang sangat berharga. Dijelaskan pula  mengenai fasa yang digunakan. Udiklat Bogor menggunakan 3 fasa yakni  R, T dan S. Daya yang masuk pada gardu Udiklat adalah 20 Kv kemudian diturunkan dengan trafo step-downmenajadi 400 V. Selain itu juga Beliau mengajak siswa  Humas  mengenal jenis sekering pengaman dan pembangkitan.

Dalam laboratorium Soetami, pak Yahya menjelaskan mengenai pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Di dalam gedung Soetami terdapat mesin diesel yang merupakan penggerak generator listrik. Mesin diesel bertenaga 100.000 PK sebagai bahan praktek siswa. Mesin diesel tersebut merupakan mantan mesin diesel yang sudah purna tugas. Mesin memiliki 10 piston ini berbahan bakar solar dan mampu meyemburkan daya sebesar 4 MW. Dalam ruangan yang sama, terdapat seperangkat peralatan pendukung PLTD seperti simulator turbo, pengatur tegangan hingga mesin genset bertenaga 250 KW. Dua buah mesin genset yang berada dalam ruang Soetami tersebut adalah pembangkit listrik cadangan yang akan otomatis menyala menyuplai listrik kompleks Udiklat jika pasokan listrik dari PLN padam. Otomatisasi sistem sudah diterapkan di komplek Udiklat Bogor dan meminimalisir operator manual. Pada kesempatan tersebut, pak Yahya mensimulasikan jika terjadi padam listrik PLN dan benar saja, mesin genset tersebut otomatis menyala dan berhenti ketika suplai listrik PLN kembali lagi.

“Benar-benar pengalaman langka bisa bertanya dan mendapat jawaban langsung dari ahlinya. Disini Saya semakin tahu proses kelistrikan dari mulai pembangkitan hingga distribusi, bahkan isolator pun dijelaskan dengan detail dan mudah dimengerti. Senang rasanya bisa melihat langsung simulator alat pembangkit dan gak sabar pengen tahu kalau PLTD di bawah itu dioperasikan.” Ujar Vikran Fathi, salah satu siswa prajabatan Humas asal Cilacap.

Selain menyampaikan materi dan simulasi, Pak Yahya juga berbagi cerita tentang berbagai pengalamannya selama beliau berkarya dan berkarir di PT PLN. Bagaimana beliau menangani siswa prajabatan dari angkatan ke angkatan yang lain. Uniknya, beliau juga menjelaskan tentang segitiga kebakaran dan juga alasan mengapa mencuri listrik itu sangat berbahaya. Antusiasme sisiwa prajabatan tetap mengiringi sepanjang sesi ditunjukkan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada pak Yahya di setiap penjelasan alat. Sesi site visit diakhiri dengan foto bersama berhiaskan senyum puas menimba ilmu yang benar-benar di luar bidang humas. Beliau berjanji akan mengoperasikan PLTD Udiklat jika ada kesempatan mendatang. Benar-benar pengalaman berharga dan langka !

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun