DECISION-MAKING WITH IT MANAGEMENT AT THE PARIS 2024 OLYMPICS
Gegap gempita perayaan dan pelaksanaan Olimpiade Paris 2024 masih menjadi topik yang hangat dibicarakan saat ini. Terlepas dari adanya beberapa kritik dari beberapa orang dan pakar mengenai opening Olimpiade Paris 2024, tentu tetap harus diberikan apresiasi, dan Penulis dalam tulisan ini hanya memberikan sudut pandang mengenai Management Information Systems (IT) dalam pelaksanaan beberapa cabang olahraga. Tidak mengulik tentang opening ceremony-nya, melainkan lebih kepada peran sistem IT.
Tidak dapat dipungkiri, perkembangan IT saat ini telah berkembang dengan pesat tidak hanya berdampak pada kehidupan sehari-hari akan tetapi juga memberikan multiplier effect lainnya terhadap bidang lain seperti dalam hal ini adalah bidang olahraga. Turban, McLean, dan Wetherbe (2008) mendefinisikan Manajemen Information Systems sebagai "kombinasi dari teknologi, orang, dan proses yang terstruktur untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan relevan yang dapat digunakan oleh manajer untuk membuat keputusan yang lebih baik."
Tanpa kita sadari, dengan adanya IT sistem benar-benar membuat keputusan menjadi lebih baik. Lebih objektif. Ternyata bukan hanya Manajer di sebuah perusahaan saja yang dapat mendefinisikan atau menerima manfaat langsung dari IT, tapi sekarang seluruh stakeholder yang berkepentingan di dalam penggunaannya. Jika di aplikasikan ke dalam dunia olahraga, maka stakeholder terkait pun bisa merasakan  dan menerima manfaatnya.Â
Pada Olimpiade Paris 2024, beberapa cabang olahraga telah mengaplikasikan IT secara maksimal antara lain misalnya Atletik, Anggar, Basket, Voli, Gulat, Judo, Panjat Tebing, Sepakbola, Taekwondo, Wushu dan lain sebagainya. Untuk cabang olahraga yang berkenaan dengan Full Body Contact yaitu jenis olahraga di mana para atlet melakukan kontak fisik yang intens dan langsung dengan lawan menggunakan seluruh tubuh berupa tendangan, pukulan, bantingan, benturan, dan grappling (pegangan atau kuncian) yang melibatkan bagian tubuh seperti tangan, kaki, bahu, dan tubuh bagian lainnya, sistem IT menjadi sangat-sangat krusial dan vital.
Â
Wireless Scoring System, merupakan sistem IT canggih yang digunakan untuk memastikan penilaian yang adil dan akurat dalam pertandingan pada cabang olahraga Taekwondo misalnya. Tentu penilaian ini bukanlah digunakan sebagai pengganti penilaian dan pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh Juri dan Wasit dalam rangka mengamati pertandingan, akan tetapi digunakan untuk membantu para dewan Juri dan Wasit bilamana terjadi keragu-raguan dalam menilai suatu hal seperti poin atau pelanggaran.Â
Kita tahu, seni beladiri Taekwondo sangat mengandalkan tendangan untuk mendapatkan poin, seperti tendangan spinning kick yang menjadi ciri khas dari Taekwondo. Cepatnya tendangan tentu tidak sebanding lurus dengan mata manusia untuk menangkap, menilai dan menjustifikasi sebuah momen. Baik tendangan ke arah kepala atau ke arah badan, semua sangat cepat.Â
Apabila hanya mengandalkan kasat mata saja, maka tidak dapat dipungkiri adanya potensi terjadinya human error/ miss / unfairness / subjektif menjadi terbuka lebar. Oleh sebab itu perlu adanya dukungan secara manajemen information sistem, untuk mengatasi hal ini. Ditambah dukungan replay secara presisi, maka penilaian Juri dan Wasit akan menjadi jauh lebih objektif dan transparan. Para atlet, official, penonton termasuk pengamat pun juga pasti akan merasa lebih fair sebab unsur subjektifitas semakin dapat dikurangi atau kesalahan-kecurangan dapat ditekan.Â
Tidak dikecewakan, tidak curiga. Ekstremnya, kita sudah tidak perlu lagi untuk menyalahkan para Juri dan Wasit yang telah memimpin jalannya pertandingan, -ini harapan kita semua-. Kembali lagi dengan tujuan dan hakekat dari MIT, yaitu guna membantu untuk membuat keputusan lebih baik. Semoga penggunaan IT di masa yang akan datang dapat menyentuh semua bidang olahraga tanpa terkecuali sekaligus menjadikan lebih bijak dalam pengambilan keputusan, dan pada akhirnya dapat dinikmati oleh semua orang tanpa terkecuali. (-Tidak hanya para Manajer)
*Ocki YK, Mahasiswa MM - Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dalam rangka sebagai syarat UAS pada mata kuliah Management Information Systems.*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H