Selembar kaca menatap muka
dengan irama penenang jiwa
Jari-jariku menari diatas singgasana
tanpa alaska
Kulihat tatapannya mulai menyapa
Kudengar alunan melodi menerpa
terpapar dari bibir mungil yang kian manja
Tapi kini hanya bayang yang tersisa
melayang-layang bak fatamorgana
Kaulah laptop kenangan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HBeri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!