Mohon tunggu...
Hermawan okti
Hermawan okti Mohon Tunggu... Karyawan -

Saya adalah saya

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sampaoli, Menghancurkan Mimpi Negaranya

8 Juli 2015   18:00 Diperbarui: 8 Juli 2015   18:49 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejarah baru terlahir diCopa America 2015, Chile berpesta setelah memastikan diri menjadi kampiun turnamen sepakbola terbesar dikawasan Conmebol. Setelah berhasil menang dalam drama adu penalti 4-1 dibabak Final melawan Argentina.

Sukses Chile tersebut tak lepas dari sosok pelatih bertangan dingin, Jorge Sampaoli. Ya, entrenador Chile asal Argentina itu menghancurkan mimpi negara kelahiranya untuk mengangkat trofi Copa America 2015.

Bagaimana tidak, Sampaoli lahir di Santa Fe, Argentina 55 tahun yang lalu, itu menangani timnas La Roja setelah berhasil memenangi tiga gelar liga (Torneo Apertura 2011, 2012 dan Torneo Clausura 2011) serta Copa Sudamericana 2011, bersama klub lokal Universidad de Chile.

Pelatih bernama lengkap Jorge Luis Sampaoli Moya itu menangani Arturo Vidal dkk sejak 3 Desember 2012. Penunjukan Sampaoli berbuah manis bagi Chile. La Roja memenangi tiga dari empat laga kualifikasi Piala Dunia 2014. Di bawah arahan Sampaoli Chile kembali menemukan permainan yang energetik dan pressing tinggi. Hasilnya, di Piala Dunia 2014, Chile melaju ke babak 16 besar sebelum dikalahkan Brasil lewat adu penalti 2-3.

Yang unik adalah, ternyata Sampaoli punya staf yang semuanya orang Argentina, yakni asisten pelatih Sebastian Becaccece, pelatih kebugarana Jorge Dessio, dan pelatih kiper Martin Tocalli. Setelah sukses membawa Chile, Sampaoli dikabarkan akan melatih Argentina. Namun, dia membantah dan menegaskan akan tinggal bersama Chile setidaknya untuk Piala Dunia 2018 di Rusia.

Setelah berhasil diCopa America 2015, Sampaoli pun membidik gelar juara bersama Chile di Piala Dunia 2018 mendatang. Hal itu mungkin akan terwujud jika Chile tetap menjaga konsistensi dan kekompakan timnya. 

So, kita tunggu aksi mereka diRusia tiga tahun mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun