Mohon tunggu...
Gloria Rossa Maggie
Gloria Rossa Maggie Mohon Tunggu... -

Aku? dulunya adalah gabungan sperma dan sel telur, yg sekarang beranjak cantik dan siap dinafkahi.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kartini Kecew Badhaayyyy

21 April 2016   15:50 Diperbarui: 21 April 2016   16:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="matahari"][/caption]Well sebenarnya gak ada niat mau nulis lagi, tapi berhubung hari ini saya harus menulis sepenggal kisah untuk mengikuti event Quality service di kantor saya, dan daripada mubazir baiknya saya mengupload tulisan itu juga disini :D

Jadi ada 2 pertanyaan dari Quality service yang harus saya jawab singkat, padat dan semok *lol

Yang pertama, ada lima perkara.. haha apasihhhhhh

yang pertama adalah, "Tantangan apa yang harus kuhadapi sebagai seorang wanita bekerja?"
jawab saya:

Tantangan yg saya hadapi menjadi wanita pekerja khususnya bekerja di PT BFI Fi*titttttttt (t4 kerja baru saya setelah move on duluuuu dari Dreamli*titttt :D) adalah kesepakatan ikadin (ikatan dinas) yg mengharuskan saya untuk bersedia ditempatkan di seluruh Indonesia.

Awalnya sih saya fine-fine saja, dan menganggap itu tidaklah masalah, namun setelah pada akhirnya saya ditempatkan di Papua tepatnya di kota Sorong (Sorong kanan neng, serrrrrrr :@) keyakinan saya mulai goyah, ternyata ga semudah yang saya bayangkan. Walaupun saya dulunya sudah terbiasa jauh dari ortu saat kuliah, namun keadaan saat itu sangatlah berbeda.

Ke Papua saya datang tanpa mengenal siapapun disana, saya datang bermodalkan contact hp Supervisor (atasan) saya yg diberikan oleh orang HO (Head Office - kantor pusat). Dan yang membuat berat, bukan hanya jarak dari Papua ke Toraja (kampung saya) yang cukup jauh, tetapi isu bahwa di Papua sering terjadi rusuh antar suku (aaauuooooo), penyakit malaria (yg disebabkan oleh nyamuk Anopheles yang membawa parasit plasmodium *selengkapnya baca wikipedia ya), dan harga barang-barang yang mahal. 

Bahkan ketika di HO saya ditanyai teman-teman senior di HO "kamu penempatan mana Glo?" dan saya menjawab "Sorong" semuanya tertawa dan ada yg mengucapkan "selamat ya.." "sabar ya..", cukup miris deh, bukannya memotivasi malah bikindrop ajee, tapi yah semua harus bisa saya terima.

Hari demi hari, minggu demi minggu telah kulalui, ternyata semua isu negatif yang awalnya saya dengar tidak begitu terbukti. Nyatanya Puji Tuhan sampai saat ini saya masih sehat tidak terserang penyakit malaria, saya masih bisa saving gaji saya yang berarti harga barang dan makanan tidak begitu mahal disini, daaannnnnn saya cukup betah dengan kondisi kantor yg orang-orangnya welcome dan memiliki rasa kekeluargaan tinggi sehingga jatah liburan pulang kampungpun tidak terasa lama.

But, tetap saja ada yang menjadi kekurangan kota ini (tidak perlu disebutkan :D, rahasia negara) dan tetap saja saya juga merasa ada yang kurang, melihat teman-teman kerja yang ketika lelah selesai kerja dan pulang ke rumah mereka bisa bertemu keluarga, rasa lelah itu bisa terbayar.. Saya juga punya kerinduan bisa merasakan yang sama (setidaknya penempatan tidak begitu jauh dari kampung)

.............................................................................................................................................................................TITIK2

Pertanyaan kedua yang harus cukup berhubungan dengan jawaban pertanyaan pertama tadi adalah "Pelayanan terbaik apa yang dapat kuberikan bagi keluargaku di tengah aktivitasku sebagai wanita bekerja?"
humm cukup susah dijawab, tapi karena saya tiwas nulis, yo tak karang wess :^

jawaban saya adalah:

Pelayanan, kata pelayanan sungguh memiliki arti yang dalam..

Pengertian pelayanan buat saya adalah, melakukan hal yang membahagiakan orang lain.

Dan itu saya rasakan saat ini. Dengan bekerja, saya bisa membantu orang tua saya dalam financial, walaupun setoran saya sebulan sangatlah tidak seberapa (setoran, mang ojek kaliiii ahahahah), namun dari tawa dan senyum mereka terpancar rasa bangga tauk.. Bukan masalah nominal, tapi gimana bahagianya ortu ketika anaknya udah bisa nyari duit deweee :'))

Yang dulunya saya cuma bisa SMS seperti ini "ma, uangnya sudah dikirim belum?"

sekarang menjadi "ma, uangnya sudah saya kirim ya.."

That's so priceless cantikkkkkkk :')

Bahkan saya juga sempat sangat merasa bangga ketika kakak ketiga saya, yg dulunya adalah sumber dana terbesar saya ketika di bangku kuliah (masa kejayaannya dia, sayang dia ga pinter nabung), dia resign dari pekerjaannya, hingga uang yang ada padanya habis dia gunakan dalam proses mencari pekerjaan baru dlm beberapa bulan.

Sehingga dengan ragu-ragu dia meminta bantuan dari saya..

OMG, no worries bgt kakak! my pleasure! membantu org yg berjasa dalam hidup saya itu sangat membanggakan.

Hingga saat ini dia bisa kembali bekerja dan kembali mandiri.

Dan,
Ada 1 hal tambahan yang menjadi point plus, yaitu rasa kerinduan pulang kampung yang membuat saya semakin semangat dalam menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan saya setiap harinya.. Itu menjadi motivasi yang besar buat saya..

Seperti quote by nn "merantaulah sehingga kamu tahu bagaimana rasanya rindu dan kemana kamu harus pulang" eeeaaaaaa

Bahkan keberanian saya mengambil keputusan merantau ini membuat beberapa teman saya termotivasi untuk berani keluar dari zona amannya untuk mencari pekerjaan di luar pulau. (Hi girlsssss :*)

Yah cukup sederhana sih, tapi saya rasa itu adalah salah satu pelayanan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~CACING2

Oke netizen, demikian tulisan saya yg cukup ga berbobot, dan membuang2 waktu kalian untuk membacanya..

Tapi setidaknya sempat mencuri waktu kalian :D HA! --> (ala Ridwan Kamil)

Saya bangga jadi perempuan Indonesia!!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun