Sejak pagi hari, anak-anak SD berseragam biru telah tiba di Museum History of Java, tepatnya Jalan Parangtritis KM 5,5, Sewon, Bantul. Para pelajar cilik dari SD Jetis Bantul tiba bersama guru pendamping sekitar pukul 10.00 pagi, tidak lupa membawa perlengkapan menulis. Sebanyak 170 anak laki-laki dan perempuan tampak sangat bersemangat ketika sampai di halaman museum bertemakan sejarah peradaban Tanah Jawa ini.
Kunjungan ke Museum History of Java merupakan agenda sekolah untuk memenuhi kurikulum Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek. Oleh sebab itu, siswa dan siswi SD Jetis sudah dipersiapkan untuk mencatat pengetahuan sejarah yang mereka temukan di dalam Museum History of Java. Dimulai dari ruang Teater dan Ruang Koleksi yang terdiri 5 lorong koleksi dan 1 Paviliun Keraton.Â
Ruang Koleksi Museum History of Java
Setiap anak memasuki ruang koleksi dipandu oleh Guide Museum yang menerangkan secara jelas dan lengkap. Anak-anak sangat antusias mengamati benda koleksi museum, sembari observasi dan mencatat keterangan benda koleksi yang mereka dapatkan. Semisal di lorong 1 terdapat cerita mengenai sejarah purbakala Jawa, agama pertama Kapitayan di Jawa, serta era berkembangnya Kerajaan Hindu-Buddha. Pada lorong koleksi selanjutnya, koleksi yang dipelajari seperti peninggalan Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa Tengah, Jawa Timur yaitu Majapahit, serta era masuknya ajaran Islam ke Tanah Jawa, oleh para pedagang asing.Â
Selanjutnya pada lorong ketiga dan keempat, anak-anak mengeksplorasi artefak dari Kerajaan Mataram Islam, serta benda-benda warisan budaya, dari Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta.Â
Mengamati Koleksi Museum
Pendekatan pendidikan ini melibatkan penggunaan museum sebagai lingkungan pembelajaran untuk membangun dan mengembangkan karakter positif pada diri anak-anak dan remaja. Tujuan utamanya adalah untuk mengajarkan nilai-nilai moral, etika, tanggung jawab, kepedulian sosial, dan keterampilan interpersonal melalui pengalaman belajar yang berinteraksi dengan artefak, pameran, dan lingkungan di museum.