Museum History of Sundaland di Karawang dapat dikunjungi para pelajar sebagai tempat pelestarian koleksi warisan budaya, pembelajaran atau edukasi sejarah, serta berbagai artefak dari kebudayaan Tanah Sunda. Museum ini berperan dalam melestarikan dan memelihara benda-benda bersejarah yang merupakan bagian dari warisan budaya masyarakat Sunda. Museum ini menyediakan beragam fasilitas belajar yang berharga dengan menyajikan informasi tentang berbagai topic budaya Sunda, mulai dari sejarah, wawasan pengetahuan, dan seni yang berkembang.
Sebagai pusat edukasi kultur kearifan lokal Sunda, Museum History of Sundaland terus berkembang dalam era digital saat ini, terutama dengan penggunaan teknologi yang mensupport alur penceritaan sejarah lokal. Setiap budaya memang berpengaruh pada cara kita berkomunikasi terutama berkat dungan teknologi visual seperti film teater, animasi 3D, maupun Augmented Reality (AR). Itulah mengapa Museum History of Sundaland
Belajar tentang budaya membantu kita memahami perbedaan dalam bahasa, ekspresi verbal dan nonverbal, norma komunikasi, dan etika dalam berinteraksi dengan orang-orang dari latar belakang budaya yang berbeda. Proses ini meningkatkan kemampuan kita untuk berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang dari berbagai budaya. Terlebih lagi pengetahuan budaya Sunda sebagai tempat dimana Museum History of Sundaland berada. Sangat memperkaya pengalaman wawasan tradisi, seni, bahasa, dan kebudayaan masa silam. Sehingga kian memperluas pemahaman kita tentang kehidupan masyarakat dari masa ke masa.
Belajar Budaya dalam Aspek Kognitif
Secara psikologi, budaya memiliki pengaruh yang kuat pada tahapam kognisi individu, khususnya anak-anak. Faktornya termasuk pemikiran, persepsi, memori, bahasa, dan pemecahan masalah. Dimulai dari bahasa yang digunakan, konsep waktu, konsep diri, dan pola berpikir dapat mempengaruhi cara individu memproses informasi, kemudian memahami dunia di sekitarnya.
Selanjutnya belajar tentang budaya dari perspektif kognitif akan melibatkan pemahaman tentang bagaimana pikiran, persepsi, dan pemrosesan informasi, sanggup mempengaruhi cara individu memahami dan berinteraksi dengan budaya. Seperti halnya budaya material di Museum History of Sundaland akan mencakup objek fisik seperti artefak, bangunan, atau alat-alat yang mencerminkan budaya. Sementara budaya non-material mencakup nilai-nilai, norma, keyakinan, dan praktik sehubungan budaya. Disini proses belajar budaya kognitif memperhatikan bagaimana individu memproses dan memahami aspek material dan non-material budaya.
Istimewanya, belajar budaya kognitif di Museum History of Sundaland akan memungkinkan kita untuk mengapresiasi keragaman budaya. Disamping itu memahami perspektif orang lain, serta memperluas pemahaman kita tentang cara berpikir dan berinteraksi, terutama dalam konteks budaya yang berbeda.
Berkunjung ke Museum History of Sundaland
Museum History of Sundaland terletak dipusat kabupaten Karawang. Pengunjung dapat menikmati berbagai wahana seru dan menantang sekaligus belajar budaya sunda, terutama melalui 17 seru yang begitu instagramable, sehingga sangat dianjurkan untuk didatangi karena menggabungkan edukasi dan hiburan. Maka, selain memperoleh ilmu dan pengetahuan juga mendapatkan berbagai foto instagramable yang sangat menarik, serta pengalaman bermain teknologi Augmented Reality (AR) di seluruh zona pengetahuan Museum History of Sundaland.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H