Pada siang hari, Museum History of Java menerima kedatangan mahasiswa-mahasiswi dari Universitas Ma'had Aly Askhabul Kahfi, Semarang. Suatu lembaga pendidikan setingkat perguruan tinggi dengan berbasis pesantren. Para generasi muda muslim ini terbentuk secara intelektual, religius kreatif ,dan inovatif. Terkhusus karena mendalami bidang tafsir Al-Quran waulumuhu. Oleh karena itu perjalanan dari Semarang ditempuh untuk sampai ke Museum History of Java.
Di Museum History of Java, para mahasiswa didampingi pemandu museum untuk berkeliling Ruang Teater, 5 Lorong Ruang Koleksi hingga Paviliun Keraton, Ruang 3D, dan Ruang Diorama. Pembelajaran para mahasiswa ini bersama dengan para dosen serta Kepala Pondok Pesantren, Bpk. Kyai Prof, DR. Mashuran Bisri. Dimulai dari penceritaan benda koleksi mengenai Sejarah Purbakala Jawa, Jaman Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa, Persebaran Islam oleh Walisongo dan Kerajaan Demak, hingga Kerajaan Mataram Islam menuju Keraton Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Keberagaman kultur budaya dan religi terutama di Jawa menjadi pembelajaran menarik selama kunjungan Museum History of Java. Terutama saat memasuki zona koleksi jaman Islam yang mencapai lorong kelima yaitu warisan budaya. Disini terdapat koleksi manuskrip lontar dengan huruf kaligrafi arab, kitab al'quran sejak era Mataram Islam, berbagai benda kerajaan yang dihiasi kaligrafi untuk perayaan Maulid Nabi, dan masih banyak lagi.
Perlu disadari bahwa salah satu program yang dapat membangun jiwa nasionalisme generasi muda yaitu mengenal sejarah bangsa melalui kunjungan ke museum, salah satuny History of Java. Kunjungan ke museum akan sangat membantu peserta didik menginternalisasi nilai-nilai nasionalisme dalam diri peserta didik.
Kegiatan kunjungan Universitas Ma'had Aly Askhabul Kahfi tidak hanya menjadi sekedar tahu tentang bagaimana kehidupan perjuangan dimasa lalu. Namun dapat menambah wawasan baru dan membentuk jiwa serta nilai luhur bagi para orang-orang yang berkunjung ke museum.Â
Kegiatan mengunjungi museum History of Java pun juga menjadi salah satu cara meningkatkan minat belajar. Oleh karena itu demi meningkatkan nilai-nilai serta karakter bangsa pada anak dapat dilakukan kegiatan kunjungan budaya ke museum History of Java. Sehingga ditegah arus perubahan zaman generasi bangsa Indonesia dengan akhlak yang kuat akan memiliki fondasi kuat mengenai norma-norma keagamaan serta berjiwa nasionalisme.
Berkunjung ke Museum History of Java
Museum History of Java berada di Jalan Parangtritis KM 5,5 Sewon, Kabupaten Bantul. Pada tujuan edukasi Museum History of Java menyediakan beragam fasilitas Merdeka Belajar mulai dari teknologi film serta 3D AR yang berpengetahuan, kemudian edukator yang menjelaskan tentang sejarah benda koleksi museum, ruang hiburan 3D dengan film tentang kasih sayang Dinosaurus, hingga spot foto diorama untuk berpose foto secara kreatif.
Setiap ruangan museum sangat luas, yaitu dimulai dari Ruang Teater, Ruang Koleksi (5 lorong dan 1 Paviliun Keraton), Ruang 3D Animasi, Ruang Diorama, hingga jalur pintu keluar di spot foto exit door yang disebut Little Malioboro. Selain itu fasilitas teknologinya sangat lengkap, antara lain Augmented Reality (AR), QR Video Movie, Film Teater, Film 3D animasi, serta background foto 3D di Ruang Diorama.
Ayoo, Berkunjung ke Museum History of Java, Yogyakarta!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI