Mohon tunggu...
Stevanify
Stevanify Mohon Tunggu... Jurnalis - Tour Guide

Seorang pemandu wisata, penulis, pecinta seni, dan pegiat Museum di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Menggemaskan! Adik-adik TK Belajar Cinta Museum

23 Oktober 2022   16:10 Diperbarui: 26 Oktober 2022   15:05 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Sebenarnya buat apa sih anak-anak TK dibawa jalan-jalan ke Museum? Pasti bosan! Apalagi kalau tidak ada wahana bermain disana. Adanya mereka pasti rewel! Mending ke Taman Bermain, Kebun Binatang, atau Shopping Mall!"

Hello!! Sebagai orangtua pernahkah Anda berpikir demikian ? Jika iya, pastinya mindset Anda sebagai orang dewasa perlu refreshing sejenak, bukan! Wah, bagaimana bisa seorang anak mencintai budaya dan sejarah bangsanya sendiri, apabila tidak ada yang bersedia mensupport, yaa? 

Jangan salah! Kini sudah banyak guru dan orangtua di Yogyakarta yang berpemikiran jernih dan "open minded". Buktinya terlihat dari seringnya kunjungan adik-adik kecil ke Museum History of Java, Jalan Parangtritis KM 5,5, Sewon, Kabupaten Bantul. Meskipun aktivitas outdoor learning ini harus merogoh iuran tiket Museum sebesar Rp. 20.000 per anak, tidak ada yang berkeberatan. 

Sebagai pemandu wisata, saya pun sangat apresiasi kepada pihak sekolah dan terutama guru pendamping, karena yakin memilih Museum untuk "Outdoor Learning" TK AISYIYAH KHADIJAH, Bantul, Yogyakarta. 

Tidak tanggung-tanggung, 100 anak dalam kunjungan di tanggal 20 oktober 2022 kemarin! Apalagi orangtua hanya menunggu di halaman Museum saja ketika proses edukasi "Merdeka Belajar' ini berjalan 1-2 jam. Alhasil tidak sedikit yang menangis, tapi sebagian besar anak tetap tenang dan senang bisa keliling Museum Sejarah Jawa ini. 

Yukk, setiap kelas foto bareng dulu di halaman Pyramid Rest Area, Museum History of Java!

dok. pribadi 
dok. pribadi 

dok. pribadi 
dok. pribadi 

dok. pribadi 
dok. pribadi 

Gemas! Kunjungan si "mungil" di Museum History of Java!

Sekitar pukul 09.00 pagi kunjungan adik-adik mungil dimulai. Sebagian ada yang 'nangis takut saat memasuki ruang Teater yang remang-remang. Namun Ibu Guru TK dengan sigap mengubah suasana hati anak-anaknya yang rewel tadi menjadi lebih tenang. 

"Pekerjaan guru kanak-kanak 'emang pengabdian luar biasa. Perlu berbagai trik disertai kesabaran maksimal, pastinya."

1. Ruang Teater Museum History of Java 

Setelah kakak guide menyapa dengan ramah, film dokumenter berdurasi 5 menit yang bercerita tentang "Manusia Purba Jawa' segera diputarkan.

Film itu mengajak penonton ke zaman prasejarah tepatnya saat Pulau Jawa terbentuk. Hingga mengetahui cara manusia purba Jawa menjalani kehidupan yang masih primitif. Selain bangsa Proto Melayu dengan kebudayaan batu, terdapat bangsa Deutro Melayu berkebudayaan Dongson (Perunggu) dari sekitar Vietnam Utara.

Bagaimana suasana nonton kloter 1 kelas TKA (50 anak) yang mendahului masuk ruang Museum? Meski masih sulit memahami jalan cerita film 'Migrasi Austronesia' ini, tapi semua anak menyimak dengan perhatian. Apalagi saat muncul gambaran wajah manusia purba yang unik. Nah, setelah film selesai, tepuk tangan semuanya!

dok. pribadi / History of Java
dok. pribadi / History of Java

dok. pribadi / History of Java
dok. pribadi / History of Java

2. Ruang Koleksi

Adik-adik memasuki ruang koleksi dengan berbaris kereta api. Di ruang koleksi pertama, mereka melihat bermacam-macam benda bersejarah yang terpajang di lemari etalase Museum.

Dimulai dari alat-alat kehidupan manusia purba, kemudian jaman kepercayaan kapitayan di jawa sebelum masuknya Hindu-Buddha, belajar sifat bijaksana dari tokoh Semar, serta mengenal berbagai benda kuno dari kerajaan Hindu-Buddha di Pulau Jawa. 

Setelah dari lorong 1 perjalanan masih lanjut ke lorong 2,3,4 hingga sampai di lorong koleksi 5, diakhiri berputar Paviliun Keraton. Setelah periode kerajaan Hindu-Buddha tadi mereka diperkenalkan pada jaman persebaran Islam oleh Walisongo dan Kerajaan Demak, sampai dengan periode Kerajaan Mataram Islam, yang akhirnya membentuk Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. 

Apakah anak-anak TK dapat memahaminya?

Tentu saja kakak guide berusaha menerangkan secara santai, interaktif, dan mudah dimengerti. Ternyata cukup banyak anak yang penasaran dan cukup aktif bertanya. Terbukti juga mereka sangat pintar di usianya! 

dok. pribadi / History of Java
dok. pribadi / History of Java

dok. pribadi / History of Java
dok. pribadi / History of Java

3. Ruang 3D - Nonton Animasi Dinosaurus

Adik-adik paling bersemangat di ruang 3D karena bakal nonton film Dinosaurus yang lucu banget. Film berdurasi 7 menitan ini harus ditonton pakai kacamata 3 dimensi.

Ceritanya tentang pencarian jati diri seekor anak dinosaurus, dan kasih sayang induknya sebagai pelindung setia, dari segala bahaya di jaman purbakala tersebut.

Menonton Film 3D / dok. pribadi 
Menonton Film 3D / dok. pribadi 

dok. pribadi 
dok. pribadi 

4. Ruang Diorama - Berfoto Bersama

Di ruangan ini terdapat berbagai spot foto unik berlatar kebudayaan jawa, petualangan, dan kesenian tradisional. Adik-adik TK Aisyiyah Khadijah sangat senang berfoto ceria bersama para gurunya. 

dok. pribadi 
dok. pribadi 

dok. pribadi 
dok. pribadi 

dok. pribadi 
dok. pribadi 

 5. Little Malioboro: Exit Door 

Di sini adalah spot outdoor Museum History of Java sekalian jalur pintu keluar!

dok. pribadi 
dok. pribadi 

Merdeka Belajar di Jenjang Paud/TK

Pendidikan bagi anak usia dini sebisa mungkin berprioritas pada konsep “Belajar Sambil Bermain/Bersenang-Senang”.

Artinya ada kemerdekaan bermain sembari mengamati sesuatu di sekitar yang akan diingatnya.

Dalam program kunjungan Museum History of Java tadi seluruh aspek merdeka belajar sudah terpenuhi. Adik-adik TK tidak dibebani materi sejarah yang berat di usianya.Namun mereka bebas memandang sekeliling Museum.

Oleh karena itu, baik tour guide maupun guru pendamping bersama-sama menciptakan suasana interaktif. Seperti halnya bertutur cerita dengan bahasa ringan, santai, jenaka. Di samping itu mereka gembira bisa menonton film dinosaurus kemudian foto bersama teman-teman dan guru kesayangan.

Adapun peran orangtua juga sangat mendukung proses merdeka belajar bagi putra-putri ciliknya. Ayah dan Ibu mengizinkan outdoor learning ke Museum bahkan menunggu hingga selesai kunjungan.

Tentunya suatu pertanda kepercayaan orangtua pada sekolah beserta Museum sebagai penyelenggara kurikulum dari Kemendikbud Ristek.

Diharapkan nantinya semakin banyak sekolah dini yang siap membawa anak-anak berkunjung ke Museum dimanapun berada. Salah satunya Museum History of Java di Jalan Parangtritis KM 5,5, Sewon, Bantul.

Keberadaan Museum bertemakan “Sejarah Peradaban Jawa” sejak 2018 ini telah menjadi pusat kunjungan Merdeka Belajar dari berbagai sekolah. Terutama di penjuru Yogyakarta hingga Jawa Tengah.

Fasilitas HOJ Museum telah disupport oleh teknologi audiovisual, dokumentasi, bahkan “Augmented Reality”. Sehingga sangat diunggulkan oleh sejumlah lembaga pendidikan sekolah sampai jenjang Universitas.

Hayyukk, sama-sama berkunjung ke Museum History of Java!

dok. pribadi
dok. pribadi

dok. pribadi
dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun