Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat diperlukan dan sangat penting bagi kehidupan manusia, dan pastinya komunikasi selalu digunakan tanpa adanya komunikasi tidak akan terjalin suatu interaksi antar individu. apalagi jika kita berbicara dari segi aspek politik, dalam politik tentu sangat penting sekali komunikasi karena ketika tidak terjalin komunikasi yang lain maka tidak akan berjalan proses politik.
Baiklah, menurut Onong Uchjana Effendy, Komunikasi adalah suatu proses dalam menyampaikan pesan dari seseorang kepada orang lain dengan bertujuan untuk memberitahu, mengeluarkan pendapat, mengubah pola sikap atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung dan menurut Plato dan Aristoteles,Politik adalah suatu usaha untuk mencapai masyarakat politik (polity)yang terbaik di dalam politik, manusia akan hidup bahagia karena memiliki peluang untuk mengembangkan bakat hidup dengan rasa kemasyarakatan yang akrab dan hidup dalam suasana moralitas.
Lalu, dapat di definisikan Komunikasi Politik menurut Miriam Budiardjo (1982) memahami komunikasi politik merupakan salah satu fungsi partai politik, yakni menyalurkan aneka ragam pendapat dan aspirasi masyarakat dan mengaturnya sedemikian rupa – ”penggabungan kepentingan” (interest aggregation) dan “perumusan kepentingan” (interest articulation) – untuk diperjuangkan menjadi kebijakan politik.
Didalam komunikasi politik terdapat 5 unsur komunikasi politik menurut Laswell (1960) :
1. Who? (siapa/sumber).
Sumber/komunikator adalah pelaku utama/pihak yang mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi atau yang memulai suatu komunikasi,bisa seorang individu,kelompok,organisasi,maupun suatu negara sebagai komunikator.
2. Says What? (pesan).
Apa yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada penerima(komunikan),dari sumber(komunikator)atau isi informasi.Merupakan seperangkat symbol verbal/non verbal yang mewakili perasaan,nilai,gagasan/maksud sumber tadi. Ada 3 komponen pesan yaitu makna,symbol untuk menyampaikan makna,dan bentuk/organisasi pesan.
3. In Which Channel? (saluran/media).
Wahana/alat untuk menyampaikan pesan dari komunikator(sumber) kepada komunikan(penerima) baik secara langsung(tatap muka),maupun tidak langsung(melalui media cetak/elektronik dll).
4. To Whom? (untuk siapa/penerima).
Orang/kelompok/organisasi/suatu negara yang menerima pesan dari sumber.Disebut tujuan(destination)/pendengar(listener)/khalayak(audience)/komunikan/penafsir/penyandi balik(decoder).
5. With What Effect? (dampak/efek).
Dampak/efek yang terjadi pada komunikan(penerima) setelah menerima pesan dari sumber,seperti perubahan sikap,bertambahnya pengetahuan, dll.
Dari penjelasan saya di atas tentang komunikasi politik dan unsur komunikasi politik saya mengambil studi kasus dengan Tutur Bahasa Ahok saat dia bertugas. Gaya komunikasi Ahok seringkali menuai pro dan kontra di masyarakat dengan ciri khas yang mudah marah dengan kata-kata yang kasar tentu membuat masyarakat banyak pro dengan mendukung gaya Ahok yang menurutnya tegas beda lagi dengan masyarakat yang kontra yang berkata semestinya tutur kata Ahok tidak seperti itu.
Seringkali muncul video-video Ahok atau bahkan berita yang sering muncul tentang gaya komunikasi Ahok terhadap bawahannya yang kurang tepat dengan gaya verbal yang suka marah dan suka berprasangka buruk sehingga membuat beberapa bawahannya tidak merasa nyaman. masyarakat sering sekali memunculkan pendapat bahwa mereka membutuhkan pemipin yang tegas dengan gaya baru, Ahok disebut mempresentasikannya sebagai pemimpin baru.
“Tapi kalau gaya komunikasinya seperti sekarang akan semakin banyak orang tidak nyaman. Bagaiman pun proses perubahan tidak selalu bisa menggunakan cara revolusioner, butuh tahapan,” kata Pengamat komunikasi politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Umaimah Wahid kepada Republika.co.id, Rabu (27/4).
Menurut saya juga semestinya Ahok tidak berlaku seperti itu karna menurut teori unsur komunikasi, Ahok disini berperan sebagai Komunikator yang harusnya menjadi suatu panutan bagi masyarakat ketika ahok menyampaikan Pesan juga yang akhirnya tersebar melalui Saluran/Media kepada seseorang yang ditujunya itu pastinya menimbulkan dampak dan berbagai spekulasi di masyarakat dan pastinya muncul dampak dari masyarakat baik itu negative maupun positif, dan saya dan mungkin juga beberapa atau sebagian masyarakat berharap Ahok dapat memperbaiki gaya komunikasinya.
NAMA : ZULFA SALSABILA MANALU
NIM : 07031381520090
MATA KULIAH : KOMUNIKASI POLITIK
KAMPUS : UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
DOSEN PENGAMPUH : NUR ASLAMIAH SUPLI BIAM M,Sc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H