Mohon tunggu...
Oca Merita dwi palupi
Oca Merita dwi palupi Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa universitas PGRI Kanjuruhan Malang

hobi bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pesarean Gunung Kawi: Wisata Religi dan Budaya yang Sarat akan Misteri dan Keberkahan

6 November 2024   09:26 Diperbarui: 6 November 2024   09:33 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pesarean Gunung Kawi merupakan salah satu destinasi wisata religi yang terkenal di Jawa Timur, tepatnya di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang. Lokasi ini menjadi pusat ziarah bagi masyarakat yang mempercayai keberkahan serta nilai mistis yang terkandung di dalamnya. Selain sebagai tempat wisata religi, Gunung Kawi juga dikenal dengan daya tarik budaya dan tradisinya yang unik, serta mitos-mitos yang mengelilinginya.

Sejarah dan Asal-Usul Pesarean Gunung Kawi

Pesarean ini dikenal sebagai makam atau pesarean dari dua tokoh penting dalam sejarah masyarakat Jawa, yakni Eyang Jugo (Raden Mas Imam Soedjono) dan Eyang Sujo (Ki Ageng Mangir Wonoboyo). Kedua tokoh ini adalah pengikut Pangeran Diponegoro yang dipercaya memiliki kemampuan spiritual tinggi. Setelah mereka wafat, masyarakat setempat mulai menghormati keduanya sebagai leluhur yang dihormati dan dianggap memberikan keberkahan.

Konon, sejak didirikan pada akhir abad ke-19, Pesarean Gunung Kawi menjadi tempat berkumpulnya peziarah yang mencari ketenangan, kesejahteraan, hingga kemakmuran. Banyak yang datang dengan harapan agar doanya terkabul, terutama dalam hal usaha dan rezeki.

Mitos dan Kepercayaan

Pesarean Gunung Kawi tidak lepas dari berbagai mitos yang dipercaya oleh masyarakat setempat. Salah satu yang paling terkenal adalah kisah mengenai "pohon Dewandaru," sebuah pohon keramat yang dipercaya membawa keberuntungan. Menurut mitos yang beredar, apabila ada seseorang yang secara kebetulan mendapat daun, buah, atau ranting yang jatuh dari pohon tersebut, maka rezekinya akan bertambah.

Selain pohon Dewandaru, terdapat juga kisah mengenai air suci yang dapat membawa keberkahan. Air tersebut biasanya diambil oleh peziarah sebagai tanda keberkahan yang dapat dibawa pulang.

Rangkaian Ritual dan Tradisi

Dokumen pribadi 
Dokumen pribadi 

Banyak ritual yang dilakukan oleh para peziarah saat berada di Gunung Kawi. Salah satu ritual yang dilakukan adalah nyekar, yaitu menabur bunga di atas makam Eyang Jugo dan Eyang Sujo sebagai tanda penghormatan. Biasanya, kegiatan ini dilakukan dengan penuh kesakralan dan diiringi dengan doa-doa khusus.

Selain itu, terdapat juga tradisi "sesajen", yaitu memberikan sesaji berupa makanan, kembang, dan kemenyan sebagai tanda persembahan kepada arwah leluhur. Sesajen ini dipersembahkan dengan harapan agar segala doa dan keinginan dari peziarah dapat terkabul.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun