Tiada hari tanpa suatu tugas, yang tentu membuat syaraf otak menjadi pegas hati dan emosi pun menjadi ngegas. Tugas sudah menjadi hal yang sangat sering kita kerjakan, bisa mulai dari tugas sekolah/kuliah/bahkan pekerjaan. Apalagi seperti yang dialami oleh para orang dewasa yaitu semakin hari semakin numpuk pekerjaan dan tugasnya menjadi tulang punggung negara dan keluarga, semangat bekerja keras untuk sebuah impian kemerdekaan dan kebahagiaan diri maupun keluarga.
Terkadang banyak tugas bisa saja menjadikan kita seseorang yang produktif bahkan menjadi orang yang sibuk.
Dari banyaknya tugas yang kita kerjakan bisa saja hanya menjadikan kita orang yang terlalu sibuk hingga tidak bisa mengembangkan potensi diri yang dimiliki. Kita terkadang sering menyalah artikan antara sibuk dengan produktif, jika di telaah itu artinya berbeda. Kedua hal tersebutlah yang membuat kita terkadang tidak bisa mengelolanya dengan baik sehingga memunculkan gangguan pada kesehatan mental kita, seperti stress, depresi, malas, hingga burnout.
Adakalanya kita sudah sampai tahapan stress yang amat sangat luar biasa sehingga melemahkan kesehatan terutama pada mental kita. Salahsatunya adalah Burnout, Burnout merupakan salah satu gangguan yang sering
terjadi terutama pada usia remaja hingga dewasa, keadaan kelelahan emosional, mental, maupun fisik karena stress. Efek yang timbul akibat burnout biasanya adalah menurunnya motivasi, sinisme, timbulnya sikap negatif, frustasi, timbul perasaan ditolak oleh lingkungan, gagal dan self esteem rendah (Mc Ghee dalam Irawati, 2002).
Ada beberapa pendapat mengenai perbedaan produktivitas dengan kesibukan, menurut Fudin (2019) perbedaan antara sibuk dengan produktif yakni seperti antara kerja dengan belajar, ada orang yang hanya fokus mengerjakan sesuatu yang tidak terlalu penting
baginya sedangkan produktif itu seseorang yang mengerjakan suatu tugas dengan tujuan peningkatan skill dan ada impact bagi dirinya sendiri.
Terkadang dari banyaknya tuntutan target yang harus dicapai karena ingin terus produktif, bisa saja menyebabkan stress ketika ada beberapa hal yang tidak tercapai sehingga berantakan. Hal itulah yang bisa menyebabkan efek burnout pada seseorang. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, burnout
akan sangat bisa mengganggu dan menghambat kinerja seseorang jika tidak ditangani secara cepat dan tepat.
Berikut strategi terhindar dari Burnout :
1. Pengendalian Emosi
Beda halnya dengan Avatar (Aang) saja si pengendali berbagai macam elemen, kita juga wajib bisa mengendalikan beberapa elemen pada diri kita termasuk emosi. Banyak tugas serta permasalahan di tempat kerja maupun sekolah memacu terbentuknya emosi yang secara terus menerus menumpuk hingga terbentuknya sebuah bom yang sewaktu-waktu dapat meledak.
2. Berpikir Positif
Kejernihan dalam berpikir sangat berdampak positif bagi diri kita seperti pada Kualitas pengambilan keputusan, menjalani hari dengan penuh tugas, dll. Banyak orang mengatakan susahnya untuk bersikap tenang di bawah tekanan tugas yang begitu menumpuk. Kuncinya adalah di kejernihan pikiran, Berpikir
positif akan membuat stabilitas dan ketahanan diri terhadap hal yang dapat merusak citra dan kematangan emosi individu
3. Manajemen Tugas / To do List
Nah, pentingnya manajemen tugas itu sangat perlu diperhatikan. Karena itu menjadi salah satu kunci pola kerja yang tertata. Bisa menggunakan tulis tangan ataupun memanfaatkan catatan di ponsel pribadi, yang pastinya mungkin semua tugas di catat dan diurutkan dengan skala prioritas dan deadlinenya yah.
Serta ketika melakukan hal ini, kunci utamanya adalah KONSISTEN !!!
Hal ini akan berdampak sangat baik untuk menumbuhkan kebiasaan kita hidup tertata, dan menjadikan kita peduli dengan semua tugas yang ada.
4. Peningkatan Kualitas Spiritual
Percaya atau tidak percaya, bahwa spiritual yang matang akan menjadikan diri kita lebih bisa mengontrol keadaan dan tidak mudah stress maupun mendapatkan hal-hal negatif lainnya. Karena kedekatan kita dengan sang pencipta sangatlah penting untuk ketenangan hidup.
Jadi Kesimpulannya ya Gengs...
Memang adakalanya pekerjaan ataupun tugas kita sangat terhambat, namun itu semua tergantung dari pengelolaan waktu dan kinerja kita masing-masing. Banyak cara yang mungkin telah kita gunakan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik dalam mengerjakan sebuah tugas, namun juga terkadang kita menjadi sesosok orang yang gagal.
Kunci dari semua yang anda cari selama ini tentang manajemen tugas adalah di KONSISTENSI!!! Anda melakukan sebuah cara, lebih baik melakukan 1-2 cara yang efisien namun dengan konsisten daripada menggunakan seribu cara namun tidak efektif.
"Menjadi dewasa bukanlah sebuah pilihan, namun itu sebuah keharusan dan kewajiban untuk kita sebagai ciptaan dari Tuhan Yang Maha Esa."
~Anonymous...
Semoga bermanfaat, tunggu informasi selanjutnya ya...
Terimakasih ")
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H