Mohon tunggu...
obrolanvika
obrolanvika Mohon Tunggu... Koki - perantara

hanya obrolan

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Hidup Tidak Lenyap Hanya Berubah: Buku Kedua Penyampai Pesan Jiwa

20 April 2021   16:19 Diperbarui: 20 April 2021   16:38 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu contoh ketenangannya ada pada kisah pertama di halaman 1-7, yang mengambil judul Kemelekatan yang Menjebak Jiwa, Jangan Tanya Dosaku, Tidak Perlu Tahu Jasaku! Dikisahkan bahwa penulis bertemu satu arwah yang mengaku diri sudah ratusan tahun berada di kawasan Pejaten-Pasar Minggu. Berikut sekelumit isi dan percakapan saat arwah itu kemudian meminta tolong pada penulis agar dibantu diberangkatkan jiwanya keluar dari alam Antara serta menghadap Tuhan.

Jangan tanya dosaku dan tak tidak perlu tahu jasaku! Doa saja berangkatkan jiwaku!
Siap Komandan!  hanya itu yang bisa saya ucapkan untuk menyanggupi perintah berdoa bersama jiwa yang sudah mencapai tingkatan mengikhlaskan siapapun dan apa pun itu. Jiwa yang sudah terbebas dari kemelekatan terlebih cinta atau terlalu benci!

Dilema Arwah

Ilustrasi Bab Ahkir. Doc: Pribadi
Ilustrasi Bab Ahkir. Doc: Pribadi

Ternyata arwah juga bisa mengalami dilema selepas berpindah dimensi seperti yang dijabarkan penulis dalam bab 13 halaman 127-138. Pada bab yang bersub judul Arwah memberkati Jenasahnya sendiri dikisahkan pengalaman penulis membantu menemukan berdialog para penumpang pesawat yang jatuh dalam perjalana dari Surabaya ke Singapura.

Setelah berdialog tenyata para arwah tidak menyadari bahwa mereka sudah meninggal yang artinya belum bisa menerima keadaan diri. Kemudian setelah disadarkan mereka mengalami dilema antara memutuskan langsung kembali ke keluarga atau menuntun tim SAR menemukan jenasah mereka. Dan pada ahkirnya kelompok dibagi dua yang membawa hasil penemuan jenasah mereka dan upacara pemakaman berjalan lancar.

Bukan Mengganggu, Tetapi Hanya Minta Dibantu

Sudah jamak banyak kisah kalau terjadi gangguan mahluk tak kasat mata pada manusia. Tapi melalui buku ini, kita menjadi tahu bahwa sebenarnya mereka hanya memberi tanda minta tolong. Hanya saja karena kita saling tidak bisa berkomunikasi dalam bahasa yang sama maka yang nampak hanyalah gangguan fisik.

Hal ini dijabarkan juga secara khusus pada bab 22 di halaman 255-267, dengan sub judul, Belajar Kehidupan Bersama Mahluk Semesta. Dikisahkan jika seorang teman penulis mendapati lengan nya nampak bekas cengkraman telapak tangan bewarna hitam dan berminyak seperti cairan oli. Setelah diajak berdialog oleh penulis, maka mahluk halus tersebut hanyalah meminta bantuan agar dibagi ilmu tentang damai serta dibantu diantarkan melanjutkan perjalanan jiwa mereka.

Kesimpulan

Sampul Depan Buku. Doc: Pribadi
Sampul Depan Buku. Doc: Pribadi
Tentu artikel ini akan sangat panjang jika hendak mengulas satu persatu kisah yang dituliskan, maka saya sarankan anda membaca sendiri juga. Membaca seluruh kisah di buku tulisan Herwiratno dan buku lain yang bertopik seirama memang dibutuhkan pemikiran terbuka. Baik sebelum, selama maupun sesudahnya, tapi yah jika tidak berjodoh maka tidak mungkin juga anda akan memilih buku tersebut untuk dibaca. Tentang apakah anda akan memahami/belum paham ataupun menyetuju/tidak setuju tentu itu hal yang berbeda.

After all, saya seperti mengulang mendapat pesan-pesan yang pernah saya terima namun perlu dipahami kembali serta dipraktekan, hehe. Saya akan menyertakan nomer penulis di bawah artikel bila anda tergerak mengetahui pesan apa saja yang bisa dipetik dengan membeli buku beliau.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun