tokopedia dengan shopee serta para "pemain" lain. Kini dunia e-commerce akan ditambahkan lagi oleh salah satu platform jual beli sebagai pendatang baru. Adalah Toco.id, tempat jual beli online ini hadir dalam sebuah aplikasi yang akan turut berpartisipasi memberikan layanan jual belinya.
Di tengah gempuran pasar e-commerce yang terlihat saling bersaing ketat, seperti adanyaKehadiran toco.id tampaknya tidak lepas dari tangan dingin seorang pencetus situs iklan baris tokobagus.com yang dulu sempat berjaya pada masanya sebelum beralih menjadi olx.Â
Arnold Sebastian Egg atau yang lebih sering dipanggil Arno ini sepertinya masih melihat banyaknya potensi dari "pemain kecil" yang saat ini tertutup oleh pedagang besar. Melihat kondisi tersebut, kemungkinan ia tergerak untuk melanjutkan kembali hal yang pernah tinggalkan dulu.Â
Melihat latar belakang didirikannya toco, pelayanan yang mereka tawarkan saat ini tampaknya sama dengan Tokobagus di masa lalu. Fokus utama yang toco jalankan adalah c2c yaitu penjualan berlangsung dari konsumen ke konsumen, tanpa adanya pihak ketiga yang mengurus proses penjualan. Â Namun dengan seiringnya perkembangan dunia e-commerce, toco nampaknya akan terus menambahkan fitur agar pengguna dapat membeli dan menjual dengan lebih nyaman, terlebih tidak akan mengambil keuntungan dari pemasang iklan.Â
Apakah Toco Bisa Mengulang Kesuksesan Seperti Pendahulunya?
Menurut saya ada banyak kemungkinan yang terjadi, toco bisa saja kembali sukses sebagai pilihan tempat beriklan atau bisa juga hanya terdengar gaungnya saja. Hal ini tentu akan menjadi salah satu yang difokuskan dari pendirinya.Â
Dari pengalaman yang ada yang pernah saya temukan, kebanyakan para pengguna baik penjual (pengiklan) maupun pembeli menginginkan sebuah aplikasi atau situs jual beli itu mudah diakses. tidak hanya dalam segi tampilan saja, namun fitur-fitur yang dibutuhkan pun bisa dijangkau dengan mudah. Selain itu, dari segi birokrasi seperti kelengkapan data, diharapkan tidak mempersulit bagi para penggunanya.Â
Hal di atas, mungkin bisa diartikan hanya gambaran kecil saja dari ke-sok tahuan saya saja. Tapi yang pasti, sebagai pengguna yang pernah merasakan banyaknya layanan e-commerce yang ditawarkan. Bagi saya pertimbangan yang utama dalam sebuah situs atau aplikasi e-commerce adalah isi konten atau produk (barang/jasa) yang ditawarkan. Semakin banyak produk yang ada pada situs/aplikasi tersebut, semakin mudah pula untuk menemukan produk yang saya butuhkan. karena dari situ pula harga yang variatif akan didapatkan.Â
Harapan saya kedepannya, adanya toco ini bisa kembali sukses seperti pendahulunya yaitu tokobagus.com. Di mana dulu itu, setiap pasang iklan tidak dikenakan biaya alias gratis, karena dengan orang berjualan itu sebenarnya ingin mendapatkan uang bukan mengeluarkan uang terlebih dahulu. Semoga saja ya!Â
Sebenarnya hal seperti ini bisa saja saya kaitkan dengan sebuah rumah produksi Marvel dengan tritmen "fan service" yang cukup baik. Â Di mana harapan-harapan dari para fans film didengarkan dan diwujudkan bertahap dalam tiap filmnya. Begitu pula bagi platform yang menyediakan layanan bagi para pengguna maupun calon pengguna. Jika ingin mendapatkan perhatian khusus maka cobalah untuk mendengarkan yang mereka harapkan dan berusaha untuk mewujudkan keinginan atau harapan dari mereka.Â
Semakin kita mengerti kebutuhan mereka, maka kemungkinan besar pula mereka akan loyal kepada kita. Dengan kehadiran toco ini, semoga memberikan warna baru dalam dunia e-commerce dan disambut hangat bagi para pengguna e-commerce di Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H