Mohon tunggu...
Umam Oblong
Umam Oblong Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang Jomblo Abadi | Blogger Warok @kotareyog | wongponorogo | penikmat seni dan budaya | Mahasiswa Ushuluddin (theology sience) |

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kini Si Jahilpun Berdagang Lagi

13 Maret 2013   13:37 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:51 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

setelah 6 bulan hidup tanpa ketidakpastian laksana kapas yang tertiup angin memutari semua mata angin akhirnya si jahilpun mendapat suatu kepastian, kepastian yang manis walau sebenarnya kepastian itu amat sangatlah pahit bila di rasakan 2 gerobak dagangan yang telah di bawa oleh saudara dagangnya kini telah di kembalikan setelah beberapa kali si jahil mengirim surat kepada saudara dagangnya dengan penuh suka cita kini si jahil dengan bijaksana telah menerima kerugian yang membawanya menuju dalam keuntungan dengan ikhlas serta pembelajaran yang selalu dia pelajari dari berbagai sisi kehidupan.

kini si jahilpun telah terbebas dari lilitan tanggungan yang ia bebankan di pundaknya yang cukup membuat dia lelah menjalani persoalan yang tak kunjung selesai ini serasa dia terbang  terbebas bagai burung yang lepas dari sangkar majikannya dengan keadaan yang serba menghimpitnya dia kini berusaha untuk menjadi saudagar yang sukses dan berhasil di iringi dengan dosa dan doanya yang kian hari saling beriringan serasa tuhanpun bingung melihat kelakuan si jahil ini namun dalam hati kecil jahil adalah dia tidak menginginkan uang ataupun kemewahan dunia namun semua ini jahil lakukan hanya demi orang tuanya semata

dengan perasaan yang bercampur disertai kringat dingin yang selalu menghiasi tangannya di mencoba dan terus berusaha menjadikan ini semua jalan menuju ruang dan dimensi waktu di masa yang akan datang untuk merealisasikan segala cita-cita nya tak bisa di nalar bahwa seorang jahil yang memang benar-banar jahil dapat menselesaikan persoalannya dengan sabar dan ikhlas walau urusan itu serasa mencekik leher jahil menutup semua ketenangan dalam dirinya namun dia selalu punya cara untuk membuat dirinya kadang dalam keadaan yang bahagia

jahil teruslah memandang ke depan jalan masih panjang siapkan segalanya ingatlah bahwa kau tidak boleh lupa ingatlah bahwa kau tidak boleh lupa dengan tatapan jauhnya yang tersinari oleh senja jahilpun berikrar akan terus mencari arti kesuksesan yang abadi arti kehidupan yang memang benar-benar kehidupan yang baik untuk dunia dan akhiratnya

To Be Continued,,,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun