Eagle menjelaskan bahwa komputer itu mudah dan bisa dipelajari lewat kursus kilat sekalipun. Jadi buat apa “membunuh” kreativitas alami anak dengan memaksa mereka mempelajari komputer sejak dini.[1]
Dari informasi yang ada di situs www.hipwee.com itu, kita dapat mengetahui bahwa mereka yang orangtuanya bekerja di bidang teknologi justru menyekolahkan anak mereka di sekolah yang dapat dikatakan anti dengan teknologi Karena dianggap bahwa teknologi dapat mengurangi kemampuan dari anak tersebut. Hal ini juga saya hadapi ketika kuliah.
Teman-teman saya ketika diadakan kuis oleh para dosen mereka akan mencuri-curi kesempatan untuk menggunakan Handphone mereka untuk browsing dan mencari jawaban padahal itu dilarang, akibat dari kemajuan teknologi ini teman-teman saya banyak yang termanjakan dan malas berpikir untuk menggunakan otaknya mereka justru dilemahkan aktifitas beripikirnya akibat kemajuan teknologi.
Kemajuan teknologi juga memunculkan anak-anak yang dapat disebut sebagi Anak-anak gamers. Mereka biasanya setiap hari berada di warung internet (Warnet) untuk bermain game online,anak-anak seperti ini mempunyai bahaya yang sama dengan bahaya narkoba walaupun secara fisik ini tidak meyerupai. Mereka anak-anak yang sudah kecanduan game online dan lebih sibuk menghabiskan waktunya di Warnet ini cenderung akan menghabiskan semua uang jajannya untuk biaya sewa Komputer di Warnet tersebut dan juga
Apabila uang jajannya habis maka anak ini bisa melakukan kejahatan misalnya dengan memaksa orangtuanya untuk memberikan uang, mecuri uang milik ibunya secara diam-diam atau dapat mencuri uang milik orang lain hanya karena kekurangan uang untuk bermain di Warnet. Begitu juga dengan media sosial yang dapat mudah anak bebas ber-ekspresi didalam dunia maya tersebut mengungkapkan apapun melalui update status dll, dan dengan mudah anak chattingan dengan dengan lawan jenisnya sehingga muncul banyak kasus-kasus yang menyimpang dengan norma- norma yang ada.[2]
Setelah kita mengetahui bagaimana tentang dampak buruk dari ketidakpedulian orangtua pada teknologi yang dia berikan kepada anaknya maka sekarang kita akan membahas mengenai bagaimana cara mencegah kenakalan anak tesebut agar dia dapat mengunakan teknologi secara cerdas. Berikut cara-cara yang dapat dilakukan :
Mengetahui teknologi apa yang tepat yang harus dimiliki oleh anaknya. : Seorang anak yang masih berumur empat tahun tentu dia membutuhkan lebih banyak waktu bermain dan mengasah potensi dirinya. Teknologi dalam hal ini sangat tidak disarankan diberikan pada anak usia seperti ini. Karena pemikiran anak diumur seperti itu hanyalah ingin bermain maka yang ketika diberikan Handphone atau tablet maka yang akan yang dilakukan anak tersebut tentunya akan memilih bermain game. Sebaiknya orangtua memberikan permainan yang tidak ada hubungan dengan tekonlogi untuk anak umur empat atau lima tahunan, orangtua cukup memberikan permainan konvensional.
Seperti Tabel berhitung yang digambarkan dengan buah atau lainnya sehingga melatih imajinasinya atau anak-anak diberikan permainan anak-anak tempo dulu yang dapat dakatakan masih sesuai dengan perkembangan Zaman sekarang. Misalnya memainkan Congklak (Sejenis permainan memungut batu-batu kecil dan dimasukan kelubang-lubang yang ada). Bermain Ular-Tangga atau permainan lainnya.
Waktu yang tepat mengenalkan anak untuk berkenalan dengan komputer ialah pada saat telah memasuki sekolah menengah pertama karena anak dinilai sudah cukup mengerti dengan bahasa komputer. Walaupun begitu orangtua masih harus membatasi jam bermain di depan komputer bagi anak-anak agar mereka lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bersosialisasi dengan orang-orang sekitarnya.
Memberikan pendidikan dan penyuluhan kepada anak tentang teknologi : Orangtua yang sudah menyekolahkan anaknya biasanya akan malas untuk memberikan pendidikan kepada anaknya karena merasa hal tersebut sudah dilakukan oleh pihak sekolah. Padahal pemberian pendidikan yang dilakukan oleh orangtuanya itu sendiri itu akan melekat pada pemikriran anak itu. Pendidikan dan pendampingan didalam menggunakan teknologi sangat wajib dilakukan oleh orang tua.
Melakukan pengawasan dengan menggunakan kecangihan teknolgi : Sebagai orangtua hendaknya memiliki pengetahuan teknologi yang lebih daripada anaknya sendiri. Orangtua hendaknya mengetahui acount dan password dari media sosial yang dimiliki oleh anaknya. Hal ini agar orangtua lebih mampu mengawasi apa yang dilakukan anaknya di media sosial. Kemudian dengan kemudahan teknologi saat ini, Google ( sebuah mesin pencarian paling terkenal) memiliki fitur untuk mengetahui riwayat pencarian dari account yang digunakan yang dinamakan Google History.