Mohon tunggu...
Robertus Bagus Firstnanda
Robertus Bagus Firstnanda Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia

Seorang manusia yang berziarah di dunia fana

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tujuan akhir yang tak berakhir

21 April 2024   19:00 Diperbarui: 21 April 2024   19:03 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Pertanyaan "tujuan akhir manusia itu ke mana?" menjadi sebuah pertanyaan yang terus menerus ada dibenak manusia. Pertanyaan tersebut mungkin sudah memiliki jawabannya. Dari sisi spiritualitas atau agama menjawab tujuan akhir/finalitas manusia ialah "kembali kepada-Nya". Sedangkan dari sisi pemikiran murni manusia atau boleh disebut filsafat, jawabannya sampai pada "mati". Namun menurut saya, manusia dengan segala kelebihannya tidak hanya untuk sekedar mati. Manusia memiliki tujuan akhir yang akan diteruskan kepada manusia-manusia selanjutnya. 

Seperti yang kita tahu, dengan kecerdasannya, manusia memiliki pengetahuan. Saya menyoroti dan tertarik dengan pengetahuan manusia akan alam semesta terlebih dengan astronomi. Manusia telah sampai pada pengetahuan bahwa matahari memiliki waktu "menyala"-nya. Manusia juga dapat "meneropong" planet-planet yang berpotensi dapat dihuni oleh manusia. 

Berdasarkan pengetahuan manusia sampai saat ini, saya menemukan bahwa tujuan akhir manusia tidak hanya sekedar mati saja. Manusia memiliki tujuan untuk meneruskan kemanusiaan, menjaga eksistensi manusia terus hidup dengan bantuan pengetahuannya. Maka ilmu pengetahuan juga memiliki tujuan untuk menjaga manusia ini tetap ada. Maka saat ini manusia diajak untuk mendapatkan pengetahuan tentang menjaga bumi, pengetahuan tentang tinggal di planet lain.

Maka itulah tujuan akhir dari manusia yaitu tujuan yang tak berakhir. Tujuan yang diteruskan untuk meneruskan kemanusiaan dan eksistensi manusia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun