Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Regulasi Distribusi LPG 3Kg Biar Tetap Ngegas

3 Februari 2025   21:59 Diperbarui: 3 Februari 2025   22:29 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi antrean akibat kelangkaan gas LPG (TribunnewsDepok.com/M Rifqi Ibnumasy) 

Kebijakan Pertamina Patra Niaga yang mengimbau masyarakat untuk membeli LPG 3 kg di pangkalan resmi serta rencana pemerintah menghapus pengecer dalam rantai distribusi menimbulkan berbagai dampak yang perlu dikaji lebih dalam. 

Meskipun tujuan kebijakan ini adalah memastikan harga LPG tetap sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan menghindari spekulasi harga, ada beberapa tantangan yang bisa muncul dalam implementasinya.

Aksesibilitas Konsumen di Wilayah Terpencil

Salah satu tantangan utama dari kebijakan ini adalah aksesibilitas bagi masyarakat, terutama di daerah terpencil atau dengan infrastruktur terbatas. 

Pengecer selama ini berperan penting dalam menjembatani distribusi LPG ke konsumen yang jauh dari pangkalan resmi. 

Jika pengecer dihapus tanpa solusi alternatif, masyarakat di daerah yang sulit dijangkau bisa mengalami kesulitan mendapatkan LPG 3 kg dengan harga wajar.

Potensi Monopoli dan Ketergantungan pada Pangkalan

Dengan dihilangkannya pengecer, distribusi LPG 3 kg akan dikendalikan oleh pangkalan resmi. Hal ini berpotensi menciptakan situasi monopoli lokal, di mana konsumen tidak memiliki banyak pilihan selain membeli dari satu pangkalan tertentu. 

Jika pengawasan lemah, pangkalan bisa saja memainkan harga atau membatasi stok demi keuntungan pribadi.

Dampak pada Pengecer Kecil

Selama ini, banyak pengecer LPG 3 kg adalah pelaku usaha kecil yang mengandalkan penjualan LPG sebagai sumber pendapatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun