Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jangan Jemu-jemu Berdoa

1 Februari 2025   06:21 Diperbarui: 1 Februari 2025   06:21 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Sebaliknya, Allah adalah hakim yang penuh kasih dan keadilan, yang membela umat-Nya dengan kesetiaan.

Keadilan Allah dan Waktu-Nya

Yesus menyatakan bahwa Allah akan "segera membenarkan mereka" (Luk. 18:7-8). Kata "segera" di sini bukan berarti langsung dalam hitungan detik atau menit, tetapi menunjukkan bahwa keadilan Allah akan datang pada waktu yang tepat. 

Allah bekerja dengan hikmat dan tidak selalu menjawab doa sesuai dengan keinginan manusia, tetapi sesuai dengan rencana keselamatan-Nya.

Yesus mengajukan pertanyaan yang menggugah: "Jika Anak Manusia datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?" (Luk. 18:8). 

Hal Ini menunjukkan bahwa ketekunan dalam doa adalah bukti dari iman yang sejati. Iman yang kuat tidak mudah menyerah meskipun jawaban doa belum terlihat.

Relevansi dengan Kehidupan Orang Percaya

Perumpamaan ini sangat relevan dengan kehidupan orang percaya masa kini. Dalam dunia yang serba instan, banyak orang mudah putus asa ketika doa mereka tidak segera dijawab. 

Yesus mengajarkan bahwa doa bukanlah sekadar permintaan kepada Allah, tetapi juga sarana untuk membangun hubungan yang lebih dalam dengan-Nya.

Sering kali, doa menjadi lebih intens ketika seseorang mengalami kesulitan hidup. Seperti janda dalam perumpamaan yang terus-menerus meminta keadilan, kita juga diajak untuk terus datang kepada Allah dalam setiap pergumulan kita. 

Doa bukan hanya sarana untuk mendapatkan jawaban, tetapi juga cara untuk mempercayai bahwa Allah bekerja dalam segala hal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun