Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjaga Toleransi dan Harmoni Kota Salatiga

30 Januari 2025   21:53 Diperbarui: 30 Januari 2025   21:53 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keindahan Kota Salatiga (Ruangkota.com/Setara)

Kesatuan dalam Keragaman

Warga Salatiga memahami bahwa keberagaman adalah aset yang harus dijaga dan dirayakan. Mereka terus berupaya untuk memperkuat kerukunan melalui berbagai cara, seperti kegiatan budaya, program keagamaan, dan dialog antar komunitas. 

Upaya ini memastikan bahwa keberagaman yang ada tidak menjadi sumber konflik, melainkan kekuatan yang mempererat persatuan.

Salatiga sebagai kota toleran menjadi inspirasi bagi banyak daerah lain di Indonesia. Praktik-praktik terbaik yang diterapkan di Salatiga, seperti dialog lintas agama, perayaan bersama, dan keterlibatan masyarakat, menjadi contoh yang dapat ditiru oleh kota lain dalam menjaga keharmonisan.

Meskipun telah mendapatkan penghargaan, Salatiga tidak berhenti berinovasi. Pemerintah dan masyarakat terus mencari cara baru untuk memperkuat harmoni dan toleransi. 

Inovasi ini tidak hanya memastikan keberlanjutan harmoni di Salatiga, tetapi juga menjadikan kota ini semakin dikenal di tingkat nasional dan internasional.

Dengan segala keindahan dan keharmonisannya, Salatiga bukan hanya kota untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan. Warisan toleransi yang dijaga dengan baik akan terus menginspirasi generasi mendatang untuk menciptakan dunia yang lebih damai.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun