Bagi mahasiswa, seminar ini bukan hanya memberikan teori tetapi juga kesempatan untuk memahami pentingnya pendekatan personal dalam pelayanan.Â
Mahasiswa diajak untuk mengenali karakteristik individu ABK, memahami kegiatan yang sesuai, dan menciptakan suasana yang mendukung perkembangan mereka. Â
Pelayanan didasarkan kepada kasih dan Perhatian
Tidak kalah penting, seminar ini juga menyoroti peran orang tua dalam mendukung ABK.Â
Yehuda menekankan bahwa penerimaan dari keluarga adalah kunci penting untuk mendukung perkembangan dan kepercayaan diri ABK. Ketika keluarga mampu menerima mereka apa adanya, ABK dapat merasa dihargai dan memiliki ruang untuk bertumbuh. Â
Para pembicara juga menyampaikan bahwa pelayanan kepada ABK tidak hanya tanggung jawab gereja tetapi juga masyarakat.Â
Oleh karena itu, membangun kesadaran dan kepedulian terhadap ABK menjadi salah satu misi penting seminar ini. Dengan demikian, mahasiswa didorong untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka.Â
Seminar ini merupakan langkah konkret STTJKI dalam mempersiapkan generasi muda yang tidak hanya terampil secara akademis tetapi juga memiliki hati melayani.Â
Mewujudkan Gereja inklusif
Dengan bekal yang diberikan, mahasiswa diharapkan dapat melayani ABK dengan lebih percaya diri dan penuh kasih. Â
Pelayanan kepada ABK adalah panggilan yang membutuhkan kesabaran, pengertian, dan komitmen yang kuat.