Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rocky Gerung, Akademisi Kritis Terhadap Kelaliman Penguasa dengan Sikap Konsisten

27 Januari 2025   07:24 Diperbarui: 26 Januari 2025   17:41 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rocky Gerung (kbanews.com)

Rocky Gerung dikenal sebagai akademisi yang konsisten dan tajam dalam mengkritik penguasa serta kebijakan-kebijakan yang dianggap merugikan rakyat. 

Sebagai filsuf dan intelektual publik, ia tidak pernah ragu untuk mengungkapkan pendapatnya meskipun sering menghadapi kontroversi. 

Prinsip keadilan sosial dan kebebasan berpendapat yang ia pegang menjadikannya sosok yang dihormati, meskipun sering dianggap berseberangan dengan penguasa.

Integritas Akademik yang Konsisten

Baca juga: Si Ambisius

Salah satu ciri khas Rocky Gerung adalah komitmennya terhadap integritas akademik dan moral. Sejak awal kariernya, Gerung berpegang pada prinsip bahwa seorang akademisi harus berbicara kebenaran dan menyoroti ketidakadilan tanpa takut pada tekanan politik. 

Ia percaya bahwa kritik konstruktif terhadap penguasa adalah bagian dari peran intelektual untuk memastikan kekuasaan tetap pada tujuan utamanya: kesejahteraan rakyat. 

Konsistensi ini tercermin dalam setiap argumennya yang mengajak masyarakat untuk berpikir kritis dan independen, serta tidak terjebak dalam narasi kekuasaan. Meskipun sering mendapat ancaman, Gerung tetap teguh menyuarakan ketidakadilan di berbagai sektor.

Kritik Tajam terhadap Penguasa dan Kebijakan

Gerung dikenal dengan kritik tajam terhadap kebijakan pemerintah. Ia tidak hanya mengkritik aspek permukaan, melainkan menggali dampak jangka panjang dari kebijakan tersebut. 

Sebagai filsuf, ia sering menggunakan analisis filosofis untuk mempertanyakan moralitas dan etika kebijakan penguasa. Misalnya, ia dengan berani mengkritik kebijakan yang hanya menguntungkan segelintir orang, sementara masyarakat luas menanggung akibatnya. 

Kritik tajam lainnya ia arahkan pada kebijakan yang melanggar hak asasi manusia atau menyebabkan ketimpangan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun