teknologi dan digitalisasi telah membawa dampak signifikan pada berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia pendidikan.Â
PerkembanganEra digital yang sedang kita hadapi saat ini menuntut adanya inovasi dan transformasi dalam sistem pendidikan, sehingga muncul konsep "Sekolah Abad Industri 5.0" yang dikembangkan untuk menghadapi tantangan pendidikan di era digital.Â
Konsep ini berfokus pada pengembangan kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan oleh siswa untuk menghadapi era digital dan industri 5.0, dengan menggabungkan teknologi dan pembelajaran yang berpusat pada siswa.Â
Sekolah Abad Industri 5.0 mengusung penggunaan teknologi canggih seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Virtual Reality (VR) dalam proses pembelajaran.Â
Dengan teknologi ini, siswa dapat belajar secara lebih interaktif dan menyenangkan, sehingga meningkatkan efektivitas dan efisiensi pembelajaran.Â
Hal ini memberi kesempatan bagi siswa untuk mengakses pengetahuan secara lebih luas dan mendalam, tanpa terbatas oleh ruang dan waktu.Â
Ketimpangan Infrastruktur
Sayangnya, di Indonesia, ketimpangan infrastruktur menjadi masalah utama yang menghambat implementasi digitalisasi pendidikan secara merata.Â
Banyak sekolah di daerah terpencil masih belum memiliki akses internet yang stabil atau perangkat yang memadai, seperti laptop atau tablet, yang sangat penting dalam pembelajaran berbasis digital.Â
Hal ini menciptakan kesenjangan besar antara daerah perkotaan dan pedesaan, di mana siswa di kota besar dengan fasilitas yang lebih lengkap dapat mengakses teknologi dan konten pembelajaran dengan mudah, sementara siswa di daerah terpencil harus berjuang dengan keterbatasan tersebut.
Rendahnya literasi digital di kalangan guru dan siswa juga menghambat kemajuan digitalisasi pendidikan. Banyak guru yang belum terbiasa menggunakan teknologi dalam proses pengajaran mereka, sehingga mereka cenderung mengandalkan metode pembelajaran tradisional.Â