Pada awal tahun 2025, tepatnya pada 18 Januari, GPIAI Efata Salatiga menjadi tuan rumah kegiatan Persekutuan Hamba Tuhan.Â
Acara yang penuh semangat ini dihadiri oleh para hamba Tuhan dari wilayah Solo, Boyolali, Salatiga, dan Kabupaten Semarang.Â
Sebanyak 45 peserta turut hadir, termasuk Gembala Sidang GPIAI, Pdt. Surja Kusuma, dan Ketua Persekutuan Hamba Tuhan Wilayah Jawa Tengah, Pdt. Otniel Dwiyatno, serta Majelis Daerah, Bapak Kristianto.
Kepemimpinan Yosafat
Salah satu momen penting dalam acara ini adalah renungan yang disampaikan oleh Pdt. Nella Sachli. Dalam renungannya, Pdt. Nella mengangkat kisah kepemimpinan Yosafat sebagai inspirasi.Â
Pdt. Nella Sachli menekankan pentingnya pemimpin yang aktif bergerak, seperti Yosafat yang mengunjungi wilayah-wilayahnya untuk mendapatkan masukan dan memahami kebutuhan rakyat.Â
Pendekatan ini menjadi teladan dalam pelayanan gereja, khususnya dalam menjangkau jemaat.
Dalam pelayanan gereja, kunjungan pastoral atau perkunjungan menjadi hal yang sangat penting. Hal ini berkaitan erat dengan konsep "oikos," yang mencerminkan komunitas jemaat yang saling mendukung.Â
Melalui perkunjungan, gereja dapat memahami kebutuhan rohani dan sosial jemaat secara lebih mendalam, sehingga pelayanan yang diberikan menjadi relevan dan efektif.
Kolaborasi Pelayanan
Pdt. Otniel Dwiyatno dalam sambutannya menyampaikan harapan agar pertemuan ini tidak hanya menjadi ajang persekutuan, tetapi juga sebagai sarana memperkuat visi pelayanan gereja lokal.Â
Pdt. Otniel Dwi menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyusun dan melaksanakan program-program pelayanan di tahun 2025, termasuk misi pelayanan yang melibatkan berbagai wilayah.
Inovasi Pelayanan Gereja
Selain itu, dalam sesi diskusi, para peserta mengidentifikasi sejumlah tantangan yang dihadapi gereja.Â
Beberapa di antaranya adalah kurangnya koordinasi antar gereja, kebutuhan pelatihan bagi pemimpin gereja, serta meningkatnya masalah sosial di tengah jemaat, seperti kemiskinan dan perpecahan keluarga.Â
Para peserta juga membahas perlunya memperkuat pelayanan kepada generasi muda. Mereka menyadari bahwa generasi muda adalah aset penting gereja, sehingga program-program yang relevan dan kreatif harus terus dikembangkan.Â
Dalam hal ini, teknologi digital menjadi alat yang penting untuk menjangkau kaum muda dan memperkenalkan nilai-nilai Injil dengan cara yang menarik.
Meningkatkan Kapasitas Pelayanan
Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk merencanakan berbagai agenda besar tahun 2025. Salah satu program yang diusulkan adalah pengadaan pelatihan kepemimpinan bagi hamba Tuhan di tingkat lokal dan regional.Â
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelayanan, terutama dalam menghadapi tantangan pelayanan yang semakin kompleks.
Di sisi lain, para hamba Tuhan juga menyoroti pentingnya pelayanan misi ke daerah-daerah terpencil. Ada keprihatinan akan minimnya akses terhadap pelayanan gereja di wilayah pedesaan dan pelosok.Â
Oleh karena itu, koordinasi untuk pengiriman tim misi menjadi salah satu prioritas dalam rencana pelayanan.
Kesatuan Doa
Acara ini tidak hanya diisi dengan renungan dan diskusi, tetapi juga dengan doa bersama. Para hamba Tuhan berdoa untuk kesatuan gereja, pertumbuhan jemaat, dan hikmat dalam menghadapi berbagai tantangan pelayanan.Â
Doa menjadi kekuatan utama yang mempersatukan para pelayan Tuhan dalam menjalankan visi bersama.
Kegiatan Persekutuan Hamba Tuhan ini menjadi momentum yang berharga untuk memperkuat semangat pelayanan di GPIAI Efata Salatiga dan wilayah sekitarnya.Â
Dengan semangat kebersamaan dan visi yang jelas, pelayanan gereja di tahun 2025 diharapkan semakin berdampak bagi jemaat dan masyarakat luas.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI