Pdt. Otniel Dwi menekankan pentingnya kolaborasi dalam menyusun dan melaksanakan program-program pelayanan di tahun 2025, termasuk misi pelayanan yang melibatkan berbagai wilayah.
Inovasi Pelayanan Gereja
Selain itu, dalam sesi diskusi, para peserta mengidentifikasi sejumlah tantangan yang dihadapi gereja.Â
Beberapa di antaranya adalah kurangnya koordinasi antar gereja, kebutuhan pelatihan bagi pemimpin gereja, serta meningkatnya masalah sosial di tengah jemaat, seperti kemiskinan dan perpecahan keluarga.Â
Para peserta juga membahas perlunya memperkuat pelayanan kepada generasi muda. Mereka menyadari bahwa generasi muda adalah aset penting gereja, sehingga program-program yang relevan dan kreatif harus terus dikembangkan.Â
Dalam hal ini, teknologi digital menjadi alat yang penting untuk menjangkau kaum muda dan memperkenalkan nilai-nilai Injil dengan cara yang menarik.
Meningkatkan Kapasitas Pelayanan
Kegiatan ini juga menjadi ajang untuk merencanakan berbagai agenda besar tahun 2025. Salah satu program yang diusulkan adalah pengadaan pelatihan kepemimpinan bagi hamba Tuhan di tingkat lokal dan regional.Â
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pelayanan, terutama dalam menghadapi tantangan pelayanan yang semakin kompleks.
Di sisi lain, para hamba Tuhan juga menyoroti pentingnya pelayanan misi ke daerah-daerah terpencil. Ada keprihatinan akan minimnya akses terhadap pelayanan gereja di wilayah pedesaan dan pelosok.Â
Oleh karena itu, koordinasi untuk pengiriman tim misi menjadi salah satu prioritas dalam rencana pelayanan.