Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Sangkakala: Harmoni Angklung dan Kolintang dalam Pujian Natal

16 Januari 2025   18:08 Diperbarui: 16 Januari 2025   20:44 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Komitmen dalam Berkarya

Keberhasilan Group Sangkakala tidak lepas dari dedikasi dan latihan rutin yang dilakukan oleh para anggotanya. 

Dengan kerja keras dan komitmen tinggi, mereka membuktikan bahwa musik tradisional mampu tampil memukau di panggung modern.

 Penampilan ini sekaligus menjadi medium yang efektif untuk menyampaikan pesan Natal tentang kasih, kedamaian, dan kebersamaan.

Grup Sangkakala tidak hanya melestarikan seni tradisional, tetapi juga memberikan ruang bagi berbagai generasi untuk berkarya bersama. 

Group Sangkakala melibatkan pemain dari anak-anak hingga dewasa, mereka menciptakan harmoni lintas generasi yang mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan dalam iman Kristiani.

Pesan Spiritual dalam Nyanyian

Sebagai bagian dari perayaan Natal, musik Sangkakala membawa dimensi spiritual yang dalam. 

Alunan nada angklung dan kolintang yang khas mengarahkan hati jemaat untuk merenungkan kasih Kristus yang universal, sekaligus mengingatkan bahwa keindahan seni adalah salah satu cara manusia memuliakan Sang Pencipta.

Penampilan Group Sangkakala adalah bukti nyata bahwa budaya dan iman dapat berpadu dengan indah. Melalui musik tradisional, mereka menunjukkan bahwa perayaan rohani tidak harus kehilangan sentuhan lokal yang menjadi identitas bangsa. 

Dengan semangat ini, Sangkakala tidak hanya menginspirasi jemaat, tetapi juga memperkuat komitmen untuk melestarikan warisan budaya Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun