Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berwisata ke Jogja dengan KRL

14 Januari 2025   19:59 Diperbarui: 15 Januari 2025   10:08 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran Kereta Rel Listrik (KRL) Jogja-Solo memberikan dampak positif bagi kemudahan transportasi darat di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta. 

Dengan tarif yang terjangkau dan waktu perjalanan yang relatif singkat, KRL ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin bepergian antara Solo dan Yogyakarta. 

Rute dari Stasiun Palur di Solo hingga Stasiun Tugu Jogja tidak hanya efisien, tetapi juga menyimpan pengalaman yang berkesan bagi para penumpang.

Kenyamanan 

Setiap gerbong KRL didesain dengan susunan dua baris kursi di sisi kiri dan kanan, sementara bagian tengah disediakan untuk penumpang yang berdiri. 

Desain ini memungkinkan penumpang tetap merasa nyaman meskipun kapasitas kereta penuh. Tidak hanya itu, sepanjang perjalanan, penumpang disuguhkan pemandangan indah berupa hamparan sawah yang hijau dan subur.

Dengan fasilitas AC di dalam gerbong, penumpang dapat menikmati suasana sejuk meskipun cuaca di luar panas. 

Kombinasi kenyamanan ini membuat KRL Jogja-Solo menjadi moda transportasi yang unggul dibandingkan kendaraan pribadi atau bus konvensional. 

Hal ini juga didukung oleh harga tiket yang terjangkau, sehingga menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Fleksibilitas Waktu

KRL Jogja-Solo beroperasi selama 24 jam dengan total pemberhentian di 13 stasiun. 

Fleksibilitas waktu operasional ini memudahkan penumpang yang memiliki jadwal bepergian pada pagi hingga malam hari. 

Penumpang dapat dengan mudah naik dan turun di stasiun-stasiun yang dilalui, seperti Stasiun Purwosari, Klaten, dan Maguwo.

Rute yang dilalui KRL ini mencakup wilayah-wilayah strategis yang menghubungkan pusat ekonomi, budaya, dan pendidikan. 

Misalnya, keberadaan Stasiun Tugu di Yogyakarta yang dekat dengan Malioboro, menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun internasional. 

Di sisi lain, Stasiun Palur menjadi akses penting bagi masyarakat di wilayah Solo dan sekitarnya.

Efesiensi dan Mengurangi Kemacetan

KRL ini juga berhasil mengurangi tingkat kemacetan di jalan raya antara Solo dan Yogyakarta. 

Dengan adanya alternatif transportasi massal ini, penggunaan kendaraan pribadi dapat diminimalisir, sehingga memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan pencemaran lingkungan.

Selain itu, KRL Jogja-Solo mendukung efisiensi waktu. Jika menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan Solo-Yogyakarta bisa memakan waktu hingga dua jam pada jam sibuk. 

Namun dengan KRL, waktu tempuh hanya sekitar satu jam. Hal ini sangat membantu para pekerja, mahasiswa, dan pelaku usaha yang memiliki jadwal padat.

Fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan KRL Jogja-Solo menunjukkan bahwa transportasi publik di Indonesia semakin berkembang. 

Adanya aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, kebersihan gerbong, serta ketepatan jadwal menjadi nilai tambah tersendiri. Penumpang merasa dihargai dan dilayani dengan baik selama perjalanan.

Tantangan KAI

Namun demikian, ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan, seperti kepadatan penumpang pada jam-jam tertentu, terutama saat akhir pekan atau libur nasional. 

Untuk mengatasinya, penambahan jumlah gerbong atau frekuensi perjalanan dapat menjadi solusi jangka panjang.

Kenangan yang dirasakan saat menggunakan KRL ini bukan hanya tentang perjalanan fisik, tetapi juga pengalaman emosional. 

Pemandangan alam yang menenangkan dan interaksi dengan penumpang lain menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan KRL. 

Hal ini menjadikan KRL bukan sekadar sarana transportasi, tetapi juga ruang sosial yang mempertemukan berbagai lapisan masyarakat.

Modernisasi Transportasi 

KRL Jogja-Solo bukan hanya sekadar alat transportasi, tetapi juga simbol modernisasi yang tetap menghargai kearifan lokal. 

Dengan segala kelebihannya, KRL ini menjadi bukti nyata bahwa transportasi publik dapat menjadi solusi yang efektif, nyaman, dan berkesan.

Meningkatkan kualitas dan memperluas jaringan KRL di wilayah lain menjadi langkah penting untuk mendukung mobilitas masyarakat secara lebih luas. 

Semoga KRL Jogja-Solo terus menjadi andalan dan inspirasi bagi pengembangan transportasi publik di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun