Fleksibilitas waktu operasional ini memudahkan penumpang yang memiliki jadwal bepergian pada pagi hingga malam hari.Â
Penumpang dapat dengan mudah naik dan turun di stasiun-stasiun yang dilalui, seperti Stasiun Purwosari, Klaten, dan Maguwo.
Rute yang dilalui KRL ini mencakup wilayah-wilayah strategis yang menghubungkan pusat ekonomi, budaya, dan pendidikan.Â
Misalnya, keberadaan Stasiun Tugu di Yogyakarta yang dekat dengan Malioboro, menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun internasional.Â
Di sisi lain, Stasiun Palur menjadi akses penting bagi masyarakat di wilayah Solo dan sekitarnya.
Efesiensi dan Mengurangi Kemacetan
KRL ini juga berhasil mengurangi tingkat kemacetan di jalan raya antara Solo dan Yogyakarta.Â
Dengan adanya alternatif transportasi massal ini, penggunaan kendaraan pribadi dapat diminimalisir, sehingga memberikan kontribusi terhadap pengurangan emisi karbon dan pencemaran lingkungan.
Selain itu, KRL Jogja-Solo mendukung efisiensi waktu. Jika menggunakan kendaraan pribadi, perjalanan Solo-Yogyakarta bisa memakan waktu hingga dua jam pada jam sibuk.Â
Namun dengan KRL, waktu tempuh hanya sekitar satu jam. Hal ini sangat membantu para pekerja, mahasiswa, dan pelaku usaha yang memiliki jadwal padat.
Fasilitas dan pelayanan yang ditawarkan KRL Jogja-Solo menunjukkan bahwa transportasi publik di Indonesia semakin berkembang.Â