Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Selalu ada Kenangan di Jalan Malioboro

14 Januari 2025   18:49 Diperbarui: 14 Januari 2025   19:37 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertunjukan seni tari tradisional di Jalan Malioboro (dokumentasi pribadi)

Jalan Malioboro adalah ikon wisata Jogjakarta yang tak pernah sepi dari daya tarik. Sebagai jantung kota, Malioboro menawarkan pengalaman tak terlupakan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. 

Ketika menyusuri jalan ini, pengunjung tidak hanya menikmati suasana kota yang hangat, tetapi juga menemukan berbagai hiburan yang memanjakan mata dan telinga.

Area Pedestrian Malioboro

Area pedestrian yang telah direnovasi memberikan kenyamanan luar biasa. Kini, wisatawan dapat berjalan tanpa berdesak-desakan, menikmati suasana malam yang dihiasi lampu-lampu temaram. 

Pedestrian ini menjadi tempat yang ideal untuk bersantai, berfoto, atau sekadar menikmati pemandangan sekitar.

Hiburan di emperan Malioboro menambah daya tariknya. Anda dapat menemukan berbagai musisi jalanan yang memainkan alunan musik band dengan penuh semangat. 

Mereka adalah seniman yang setia menghibur pengunjung dengan lagu-lagu yang akrab di telinga. Musik ini menjadi latar sempurna untuk menikmati sore atau malam hari di Jogja.

Selain itu, seni musik tradisional seperti kulintang juga sering menghiasi emperan Malioboro. Bunyi khas alat musik ini membawa suasana yang nostalgik dan mendalam, mengingatkan kita akan kekayaan budaya Nusantara. 

Keberadaan mereka menjadi pengingat bahwa tradisi masih hidup dan dapat dinikmati di tengah modernitas.

Bukan hanya musik, seni tari pun menjadi bagian dari hiburan di Malioboro. Para penari dengan gerakan anggun menunjukkan performa yang memukau. 

Mereka sering kali mengenakan pakaian tradisional yang penuh warna, memberikan kesan otentik yang sulit ditemukan di tempat lain.

Selain seni pertunjukan, Malioboro juga menjadi panggung bagi berbagai komunitas seni. Pegiat seni jalanan dengan kreativitasnya menghadirkan pertunjukan unik, mulai dari pantomim hingga seni lukis cepat. 

Warisan Budaya 

Yogyakarta dikenal sebagai kota pendidikan yang kaya budaya. Warisan nenek moyang yang adiluhung tetap terjaga di setiap sudut kota, termasuk di Malioboro. 

Jalan ini menjadi tempat bertemunya budaya tradisional dan modern, menciptakan harmoni yang memikat.

Tidak hanya hiburan seni, Malioboro juga menyuguhkan kuliner khas yang menggugah selera.

Malioboro adalah tempat di mana semua kalangan dapat bersenang-senang. Mulai dari keluarga hingga wisatawan solo, semua merasa diterima di jalan ini. 

Hiburan yang ditawarkan pun beragam, dari yang modern hingga tradisional, menjadikannya destinasi yang inklusif.

Kendaraan andong, kereta wisata khas Jogjakarta (Dokumentasi Pribadi)
Kendaraan andong, kereta wisata khas Jogjakarta (Dokumentasi Pribadi)
Bagi seniman jalanan, Malioboro adalah panggung terbuka. Mereka dapat mengekspresikan bakatnya, menjangkau audiens yang luas, dan mendapatkan apresiasi langsung. 

Hal ini juga mendorong regenerasi seni di Yogyakarta, memastikan budaya tetap hidup dan berkembang.

Dengan segala daya tariknya, Malioboro tidak hanya menjadi tempat wisata, tetapi juga pusat kebudayaan dan kreativitas. 

Setiap sudutnya memiliki cerita, setiap penampilnya membawa pesan. Ini adalah tempat di mana tradisi dan inovasi berpadu dalam harmoni.

Jadi, jika Anda berkunjung ke Jogjakarta, jangan lewatkan pengalaman seru di Malioboro.

Jalan ini tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga memberikan kesan mendalam tentang budaya, seni, dan kehangatan khas Jogja yang akan selalu dirindukan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun