Desa Sumogawe terletak di Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Desa ini memiliki keindahan alam yang khas dengan udara sejuk khas pegunungan.Â
Selain menawarkan pesona alam, Desa Sumogawe dikenal dengan tradisi dan keramahan warganya yang sangat hangat kepada siapa saja yang datang berkunjung.
Keramahan Penduduk Desa
Penduduk Desa Sumogawe memiliki sifat ramah dan terbuka. Setiap tamu yang datang disambut dengan senyuman hangat dan sapaan penuh keakraban.Â
Mereka kerap mempersilakan tamu untuk masuk ke rumah, berbincang, dan menikmati suguhan yang telah disiapkan. Sikap ini mencerminkan nilai gotong royong dan solidaritas masyarakat desa.
Tradisi Tumpengan
Tumpengan adalah salah satu tradisi khas masyarakat Desa Sumogawe. Tumpeng, yang terdiri dari nasi berbentuk kerucut dikelilingi berbagai lauk-pauk, disajikan dalam acara-acara syukuran.Â
Tradisi ini tidak hanya melambangkan rasa syukur kepada Tuhan, tetapi juga mempererat hubungan sosial antarwarga desa.
Makan Bersama
Saat tumpengan, makan bersama menjadi momen yang sangat dinanti. Penduduk desa duduk melingkar, berbagi nasi tumpeng, dan menikmati kebersamaan.Â
Hidangan ini menjadi simbol persatuan dan kekompakan, sekaligus sarana mempererat tali silaturahmi antara satu dengan yang lain.
Desa Sumogawe juga memiliki kekayaan kuliner tradisional yang sering disuguhkan kepada tamu.Â
Berbagai jajanan khas, seperti klepon, getuk, dan kue apem, sering menjadi pelengkap dalam acara makan bersama.Â
Minuman seperti teh panas atau kopi lokal menambah kehangatan suasana.
Acara Syukuran Desa
Selain tumpengan, masyarakat Desa Sumogawe sering mengadakan acara syukuran yang melibatkan seluruh warga.Â
Acara ini biasanya diadakan dalam rangka memperingati panen, pernikahan, atau upacara keagamaan. Semua orang turut serta dalam persiapan hingga pelaksanaan acara, menunjukkan kekompakan yang tinggi.
Filosofi Tumpeng
Tumpeng dalam tradisi Jawa memiliki filosofi yang mendalam.Â
Bentuk kerucut melambangkan hubungan vertikal manusia dengan Tuhan, sedangkan lauk-pauk di sekelilingnya mencerminkan kelimpahan rezeki yang patut disyukuri.Â
Tradisi ini mencerminkan kebudayaan yang kaya akan makna spiritual.
Kehangatan Interaksi Sosial
Penduduk Desa Sumogawe menjadikan acara makan bersama sebagai sarana memperkuat interaksi sosial.Â
Dalam suasana ini, percakapan ringan hingga diskusi mendalam sering terjadi, menciptakan hubungan yang lebih akrab antara warga maupun tamu yang hadir.
Sebagian besar hidangan di Desa Sumogawe berasal dari hasil bumi yang ditanam sendiri oleh warga.Â
Sayur-mayur segar, beras organik, dan aneka buah-buahan menjadi bahan utama yang sering disajikan. Hal ini menambah keistimewaan kuliner desa yang sehat dan lezat.
Pemandangan Alam yang Menyegarkan
Selain keramahan penduduknya, Desa Sumogawe juga menawarkan keindahan alam yang memanjakan mata.Â
Hamparan sawah, bukit hijau, dan udara segar menjadi pelengkap sempurna untuk menikmati kehangatan tradisi masyarakatnya.
Tradisi seperti tumpengan dan makan bersama di Desa Sumogawe merupakan bagian dari warisan budaya yang terus dijaga.Â
Penduduk desa berupaya melibatkan generasi muda dalam setiap kegiatan adat untuk memastikan nilai-nilai ini tetap lestari di masa depan.
Keramahan penduduk Desa Sumogawe dan tradisi mereka mengajarkan pentingnya rasa syukur, kebersamaan, dan kepedulian terhadap sesama.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI