Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Krisis Keluarga dan Penyebabnya

7 Januari 2025   17:18 Diperbarui: 8 Januari 2025   15:32 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Keluarga: (PIXABAY.COM/Congerdesign)

Konflik Faktor Eksternal 

Di sisi lain, faktor eksternal seperti tekanan sosial dan budaya juga turut berkontribusi. Perubahan norma masyarakat, seperti meningkatnya individualisme, dapat melemahkan solidaritas keluarga. 

Tekanan dari lingkungan sekitar untuk memenuhi ekspektasi tertentu, seperti gaya hidup atau pencapaian material, sering kali membuat keluarga merasa tertekan dan kehilangan fokus pada nilai-nilai kebersamaan.  

Pengaruh teknologi, khususnya media sosial, menjadi faktor eksternal yang semakin relevan. 

Media sosial dapat memperburuk ketegangan antar generasi, terutama jika orang tua merasa tidak mampu mengikuti perkembangan teknologi yang digunakan anak-anak mereka. 

Selain itu, kecanduan gadget sering mengurangi waktu berkualitas bersama keluarga, sehingga memperlemah ikatan emosional.  

Masalah kesehatan mental pada anggota keluarga juga sering menjadi pemicu konflik yang tidak terlihat langsung. 

Depresi, kecemasan, atau gangguan mental lainnya sering kali tidak ditangani dengan baik akibat stigma atau kurangnya akses ke layanan kesehatan. 

Ketika masalah ini diabaikan, dampaknya dapat menyebar ke seluruh anggota keluarga.  

Perubahan hidup yang signifikan, seperti kehilangan pekerjaan atau kematian anggota keluarga, juga dapat menjadi titik balik yang memicu krisis. 

Peristiwa-peristiwa ini sering kali menimbulkan perasaan kehilangan, ketidakpastian, dan stres yang sulit dihadapi tanpa dukungan yang memadai.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun