Di Desa Tanen, kegiatan gotong royong seperti ini menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, baik dalam acara formal maupun santai. Â
Momen seperti ini biasanya terjadi dalam even-even penting seperti perayaan hari raya Natal, Idul Fitri, atau acara adat seperti bersih desa dan saparan.Â
Dalam momen tersebut, kebersamaan masyarakat terasa semakin erat, menunjukkan kekuatan budaya lokal yang menyatukan masyarakat dari berbagai latar belakang. Â
Keterbatasan Infrastruktur, Kekayaan Relasi
Meski wilayah lereng Merbabu termasuk daerah dengan infrastruktur terbatas, hubungan sosial yang terjalin di sini sangat kaya dan bermakna.Â
Ini menjadi pelajaran bagi masyarakat urban yang sering terjebak dalam individualisme. Â Â
Di tengah modernisasi yang melanda, suasana seperti ini menjadi bukti bahwa tradisi lokal di Desa Tanen masih bertahan.Â
Kebiasaan berkumpul bersama keluarga dan tetangga merupakan bentuk warisan budaya yang perlu dijaga dan dilestarikan. Â
Rumah sebagai Pusat Kehidupan Sosial
Rumah dalam konteks masyarakat Desa Tanen bukan hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga pusat kegiatan sosial.Â
Semua orang tampak nyaman, meskipun ruangannya sederhana. Ini mengingatkan kita pada fungsi rumah sebagai tempat berkumpul dan berbagi cerita. Â