Gereja Pantekosta Isa Almasih Indonesia (GPIAI) Efata Salatiga dalam menghadapi dinamika perubahan zaman.Â
Tahun 2024 menandai langkah maju yang signifikan bagiSebagai salah satu gereja yang berakar kuat pada firman Tuhan, GPIAI Efata tidak hanya berfokus pada pelayanan rohani, tetapi juga aktif dalam menjawab tantangan sosial dan teknologi yang berkembang pesat. Dengan pendekatan yang relevan dan inovatif, gereja ini menunjukkan bagaimana iman dapat tetap hidup di tengah era digital.
Membentuk Karakter dan Nilai Spiritual di Usia Dini
Anak-anak adalah masa depan gereja, dan GPIAI Efata memahami pentingnya pembinaan sejak dini. Tahun ini, Sekolah Minggu menghadirkan program Sekolah Injil Liburan (SIL) yang dirancang untuk memperkenalkan firman Tuhan dengan cara yang menarik dan interaktif.Â
Anak-anak tidak hanya diajak mendengarkan cerita Alkitab, tetapi juga mengikuti kegiatan kreatif seperti menggambar, bermain peran, dan menggunakan media digital seperti animasi dan kuis Alkitab.Â
Pendekatan ini membantu anak-anak mengembangkan rasa cinta terhadap firman Tuhan sambil menyesuaikan diri dengan dunia digital.
Kelompok Middle Kids, yang terdiri dari anak-anak pra-remaja, memainkan peran penting dalam membentuk karakter di masa transisi.Â
Tahun ini, Camp Middle Kids mengangkat tema "Digital Ethics and Faith," sebuah upaya untuk membimbing mereka memahami etika digital yang sejalan dengan nilai-nilai Kristiani.Â
Melalui diskusi kelompok, permainan, dan refleksi Alkitab, anak-anak belajar bagaimana menggunakan media sosial dengan bijak serta menjaga integritas iman mereka di dunia maya.
Membentuk Pemimpin Masa Depan
Bagi remaja, GPIAI Efata menyediakan ruang untuk eksplorasi iman dan pembentukan kepemimpinan melalui program Tunas Remaja.Â
Retreat tahunan menjadi momen refleksi dan pembelajaran tentang bagaimana menghadapi tantangan seperti kesehatan mental, tekanan sosial, dan pertumbuhan spiritual.Â
Tahun ini, para remaja juga diberi pelatihan tentang kepemimpinan berbasis nilai Kristiani, yang diharapkan mempersiapkan mereka menjadi pemimpin gereja di masa depan.
Komunitas pemuda di GPIAI Efata, yang dikenal sebagai Youth for Christ (YFC), menonjolkan peran penting generasi muda dalam pelayanan.Â
Salah satu kegiatan utama mereka adalah "Faith and Tech Workshop," yang mengajarkan cara memanfaatkan teknologi untuk menyampaikan pesan Injil.Â
Di luar itu, kegiatan tubing dan peringatan Hari Kemerdekaan tetap menjadi sorotan, tetapi dengan sentuhan diskusi kebangsaan yang relevan, menjadikan kegiatan ini lebih bermakna.
Membangun Komunitas di Dunia Kerja
Komisi Epafras terus mendukung generasi muda pekerja dengan program-program yang relevan. Tahun ini, fokus diberikan pada "Workplace Ministry," sebuah inisiatif untuk membantu pekerja muda membawa nilai-nilai Kristiani ke tempat kerja.Â
Melalui pelatihan seperti manajemen waktu, etika profesional, dan pengembangan keterampilan interpersonal, Epafras menjadi pendorong bagi pekerja muda untuk tetap berintegritas di tengah tekanan dunia kerja.
Komunitas keluarga muda, Persada, juga memberikan perhatian besar pada tantangan rumah tangga di era modern. Seminar  membahas isu seperti hubungan suami dan isteri, pengelolaan waktu keluarga, dan komunikasi yang efektif.Â
Kegiatan rekreasi keluarga, seperti outbond, dipadukan dengan diskusi mendalam tentang nilai-nilai Kristiani, menciptakan pengalaman yang tidak hanya menyenangkan tetapi juga mendidik.
Pelayanan Misi: Melampaui Batas Wilayah
Pelayanan misi GPIAI Efata semakin memperluas jangkauan tahun ini, dengan fokus pada daerah-daerah terpencil seperti Kalimantan dan Nias.Â
Kolaborasi dengan organisasi internasional memungkinkan gereja membawa teknologi pendidikan ke desa-desa yang belum terjangkau. Program seperti pelatihan guru lokal dan distribusi alat belajar digital menjadi bukti nyata kasih Kristus yang melampaui dinding gereja.
Pendekatan Inklusif dan Kolaboratif
Salah satu keunggulan GPIAI Efata adalah kemampuannya untuk merangkul jemaat dari berbagai usia dan latar belakang. Program-program yang dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan spiritual tetapi juga sosial dan emosional.Â
Kolaborasi dengan organisasi lokal dan internasional memperkuat dampak program-program gereja, menunjukkan bahwa pelayanan Kristiani dapat bersifat inklusif dan progresif.
Inovasi di Era Digital
GPIAI Efata juga memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanannya. Dari penggunaan aplikasi media sosial untuk komunikasi internal hingga siaran langsung ibadah mingguan, gereja ini memastikan bahwa setiap jemaat dapat tetap terhubung, bahkan yang berada di luar kota.Â
Inovasi ini menjadikan GPIAI Efata sebagai salah satu gereja yang terdepan dalam memanfaatkan teknologi untuk pelayanan rohani.
GPIAI Efata Salatiga telah menunjukkan bahwa gereja dapat tetap relevan di tengah perubahan zaman tanpa kehilangan esensi spiritualnya.Â
Dengan fokus pada pembinaan iman, pelayanan kasih, dan adaptasi terhadap perkembangan teknologi, gereja ini tidak hanya bertumbuh secara internal tetapi juga menjadi terang bagi dunia di sekitarnya.Â
Tahun 2024 adalah tahun penuh berkat dan kesaksian, membuka jalan bagi visi yang lebih besar di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H