Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mewujudkan Hidup Berdampingan dan Kerukunan di Desa Jlarem

22 Desember 2024   14:13 Diperbarui: 22 Desember 2024   15:38 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan Anak, Pembawa tarian Jawa berkisah Tiga orang Majus dalam perayaan Natal (Dokumen Pribadi)

Kehidupan di pedesaan Jlarem, Gladagsari, Kabupaten Boyolali, terkenal dengan nuansa hidup berdampingan dan kerukunan.  

Tradisi gotong royong yang terjaga rapi menjadi dasar keharmonisan masyarakat di lereng Gunung Merbabu. 

Dalam semangat inilah, perayaan Natal di Gereja Efata  Jlarem, Gladagsari berlangsung pada Minggu, 22 Desember 2024, menghadirkan jemaat dari berbagai gereja sekitar serta masyarakat umum, termasuk dari Ngablak Jlarem.

Pesan Kasih dan Toleransi

Perayaan Natal kali ini tidak hanya menjadi momen ibadah, tetapi juga ajakan untuk meresapi pesan kasih dan hidup dalam kebenaran. 

Jemaat diajak menjauhi segala bentuk kejahatan dan senantiasa hidup dalam terang Kristus sebagai pondasi bermasyarakat. 

Kehadiran masyarakat lintas agama menunjukkan nilai toleransi dan kemanusiaan yang terpelihara di Jlarem Gladagsari, memberikan contoh nyata tentang indahnya keberagaman yang dirajut dalam harmoni.

Warga Jlarem tampak antusias mengikuti perayaan ini. Sekalipun memiliki keyakinan agama yang berbeda, nilai-nilai kerukunan tetap menjadi prioritas utama. 

Natal di Ngablak, Jlarem menjadi bukti bahwa perbedaan tidak menghalangi semangat kebersamaan, melainkan memperkaya hubungan antarindividu dalam masyarakat.

Natal Sebagai Simbol Kebersamaan 

Pesan kasih dan cahaya kebenaran yang dibawa dalam perayaan Natal ini begitu mendalam, mengajak warga untuk hidup berdampingan, saling menghormati, dan menjauhi segala bentuk kejahatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun