Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ku ingin Bebas

21 Desember 2024   15:30 Diperbarui: 21 Desember 2024   19:35 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di antara puing-puing reruntuhan, aku berpijak. 

Dalam rintihan dan tangisan lirih, aku merasa tak berdaya.

Semua seakan telah tertutup. Pintu-pintu harapan sulit kucari, dan aku mulai lelah mencarinya.

Sakit dan pedih kurasakan, beban yang sarat tak lagi mampu kupikul.

Aku duduk diam di atas batu, di tengah aliran sungai kecil.

Di kanan dan kiri, air mengalir gemericik, menyapaku lembut, memecahkan kebuntuanku. 

Aku hanya ingin melepaskan penat dan beban yang begitu berat ini.

Sejenak, aku merasa seperti anak kecil---tertawa bebas, menikmati kembali keindahan Sang Pencipta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun