Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Lawatan Allah yang Membebaskan: Jalan Menuju Sukacita Sejati

8 Desember 2024   06:46 Diperbarui: 8 Desember 2024   12:55 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pdt. Yulia Santosa Menyampaikan renungan pada Acara natal PAKTA di GPIAI Efata Salatiga (dok. Multimedia Efata)

Dalam acara Natal Persekutuan Abdi Kristus Efata pada 7 Desember 2024, Pdt. Yulia Santosa menyampaikan renungan berdasarkan Lukas 1:68-78. 

Pesan ini menyoroti tema tentang lawatan Tuhan, yang menjadi jawaban atas kesunyian panjang selama 400 tahun tanpa firman Allah.

Kehadiran Kristus mengakhiri masa sunyi ini, membawa terang dan pengharapan bagi dunia.

Momen ini juga diperkaya dengan flashback pelayanan Yohana Benu pada tahun 2000 di Kalimantan. Kehadiran para hamba Tuhan saat itu membawa sukacita bagi umat yang haus akan firman. 

Hal ini menggambarkan bagaimana kehadiran Kristus membawa sukacita yang sama, memecahkan kesunyian rohani dengan terang kasih-Nya.

Masa Sunyi dan Harapan yang Datang

Selama 400 tahun tanpa firman Tuhan, umat-Nya mengalami masa yang sangat sulit. Hidup tanpa bimbingan ilahi menjadi sunyi dan kehilangan arah. Namun, kedatangan Kristus memecahkan kesunyian itu. 

Tuhan melawat umat-Nya untuk menolong, meringankan penderitaan, dan membebaskan mereka dari belenggu dosa.

Lawatan ini bukan sekadar kunjungan biasa, melainkan wujud kasih dan anugerah Allah yang luar biasa. Kristus datang untuk memulihkan hubungan manusia dengan Allah dan memberikan pengharapan baru. 

Kehadiran-Nya menunjukkan bahwa Allah setia dan tidak pernah meninggalkan umat-Nya, meskipun mereka berada dalam kegelapan panjang.

Panggilan untuk Membagikan Kasih dan Sukacita

Sebagai orang percaya, kita diajak untuk mengambil bagian dalam misi Natal ini. 

Lawatan Tuhan bukan hanya peristiwa masa lalu, tetapi panggilan bagi kita untuk membagikan kasih dan keselamatan kepada dunia yang masih terbelenggu oleh dosa dan ketakutan. Kita dipanggil untuk menjadi pembawa kabar sukacita kepada sesama.

Zakharia dalam Lukas 1:68-78 memuji Allah atas lawatan-Nya. Kita pun diajak untuk memuji Tuhan dengan tindakan nyata. 

Membagikan keselamatan kepada mereka yang belum mengenal-Nya adalah bentuk ucapan syukur kita atas kasih Allah yang telah melawat hidup kita.

Momen Refleksi dan Tindakan Nyata

Pdt. Yefta Yang Mangoli dam Natalria Zega memimpin membawakan pujian dalam Natal PAKTA (Dok. Multimedia Efata)
Pdt. Yefta Yang Mangoli dam Natalria Zega memimpin membawakan pujian dalam Natal PAKTA (Dok. Multimedia Efata)
Dalam dunia yang penuh tekanan, banyak orang terjebak dalam ketakutan dan kehilangan harapan. Natal mengingatkan kita bahwa Allah peduli terhadap penderitaan manusia. 

Kita dipanggil untuk membawa penghiburan dan pembebasan kepada mereka yang membutuhkan. Berbagi kabar sukacita bukan hanya melalui kata-kata, tetapi juga tindakan nyata. 

Dengan membantu mereka yang menderita dan melepaskan mereka yang terbelenggu, kita menjadi perpanjangan tangan Allah. Kehadiran Kristus adalah teladan bagi kita untuk menjadi terang bagi dunia.

Natal juga menjadi momen refleksi bagi kita untuk bertanya, "Bagaimana saya bisa menjadi saluran kasih Allah bagi sesama?" 

Melalui tindakan sederhana, kita dapat membawa terang Natal ke dalam kehidupan orang lain, membantu mereka merasakan kasih Allah yang melawat.

Natal adalah perayaan kasih Allah yang menyelamatkan dunia. Kiranya Natal tahun ini menjadi kesempatan bagi kita untuk menghidupi panggilan ini dan membawa orang lain mengerti arti kehadiran Allah yang melawat umat-Nya. 

Tuhan telah melawat kita; kini giliran kita untuk membawa sukacita itu kepada dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun