Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Allah Melawat Umat-Nya dan Membawa Kelepasan Baginya

3 Desember 2024   10:28 Diperbarui: 3 Desember 2024   21:33 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perempuan Berdoa (PIXABAY.COM/Pexels.com)

Kelepasan yang dibawa oleh Allah dalam Lukas 1:68 lebih dari sekadar pembebasan fisik. Yesus datang untuk memberikan kelepasan yang lebih mendalam---kelepasan dari dosa dan kematian yang mengikat umat manusia.

Kata "kelepasan" berasal dari bahasa Yunani "" (lytrsis), yang bermakna penebusan atau pembebasan dari belenggu yang memisahkan manusia dari Allah. 

Kelepasan ini adalah pembebasan rohani yang membawa perubahan abadi dalam kehidupan setiap orang yang menerima karya keselamatan-Nya.

Pada zaman Yesus, bangsa Israel berada di bawah penjajahan Roma, dan mereka merindukan kebebasan dari penindasan fisik. Namun, Yesus membawa kelepasan yang lebih besar dari sekadar kebebasan politik.

Dia datang untuk membebaskan umat-Nya dari kuasa dosa yang lebih kuat, yang memisahkan mereka dari Allah. Kerajaan Allah yang Yesus bawa bukanlah kerajaan dunia yang terikat pada politik, tetapi kerajaan yang dibangun atas kasih, kebenaran, dan keadilan.

Janji Allah yang Digenapi dalam Yesus

Lukas 1:68 mengingatkan kita bahwa janji-janji Allah yang telah diberikan kepada Abraham dan nenek moyang umat Israel akhirnya terwujud dalam Yesus. 

Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, jawaban atas harapan umat yang telah menantikan kelepasan.

Kehadiran-Nya dalam dunia ini adalah penggenapan dari janji Allah yang telah dinyatakan melalui nabi-nabi dan perjanjian-perjanjian sebelumnya. Dia membawa pembebasan bagi semua bangsa.

Yohanes Pembaptis sebagai Pendahulu Kristus

Yohanes Pembaptis memainkan peran penting sebagai pendahulu Yesus, yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias. Dalam Lukas 1:76, Yohanes disebut sebagai "nabi Yang Mahatinggi" yang akan "mempersiapkan jalan bagi Tuhan."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun