Kelepasan yang dibawa oleh Allah dalam Lukas 1:68 lebih dari sekadar pembebasan fisik. Yesus datang untuk memberikan kelepasan yang lebih mendalam---kelepasan dari dosa dan kematian yang mengikat umat manusia.
Kata "kelepasan" berasal dari bahasa Yunani "" (lytrsis), yang bermakna penebusan atau pembebasan dari belenggu yang memisahkan manusia dari Allah.Â
Kelepasan ini adalah pembebasan rohani yang membawa perubahan abadi dalam kehidupan setiap orang yang menerima karya keselamatan-Nya.
Pada zaman Yesus, bangsa Israel berada di bawah penjajahan Roma, dan mereka merindukan kebebasan dari penindasan fisik. Namun, Yesus membawa kelepasan yang lebih besar dari sekadar kebebasan politik.
Dia datang untuk membebaskan umat-Nya dari kuasa dosa yang lebih kuat, yang memisahkan mereka dari Allah. Kerajaan Allah yang Yesus bawa bukanlah kerajaan dunia yang terikat pada politik, tetapi kerajaan yang dibangun atas kasih, kebenaran, dan keadilan.
Janji Allah yang Digenapi dalam Yesus
Lukas 1:68 mengingatkan kita bahwa janji-janji Allah yang telah diberikan kepada Abraham dan nenek moyang umat Israel akhirnya terwujud dalam Yesus.Â
Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, jawaban atas harapan umat yang telah menantikan kelepasan.
Kehadiran-Nya dalam dunia ini adalah penggenapan dari janji Allah yang telah dinyatakan melalui nabi-nabi dan perjanjian-perjanjian sebelumnya. Dia membawa pembebasan bagi semua bangsa.
Yohanes Pembaptis sebagai Pendahulu Kristus
Yohanes Pembaptis memainkan peran penting sebagai pendahulu Yesus, yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias. Dalam Lukas 1:76, Yohanes disebut sebagai "nabi Yang Mahatinggi" yang akan "mempersiapkan jalan bagi Tuhan."