Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

UMKM sebagai Pilar Utama Penyedia Lapangan Kerja di Tengah Tantangan Ekonomi

1 Desember 2024   15:10 Diperbarui: 2 Desember 2024   20:40 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berdasarkan data, UMKM menjadi sektor yang mampu menyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia dibandingkan sektor formal lainnya. 

Sebagaimana diketahui bahwa pengguran merupakan masalah di era millenial ini, di Jawa Tengah,angka pengguran mencapai  1,08 juta orang.

UMKM tidak hanya menyediakan pekerjaan bagi pemilik usaha tetapi juga bagi pekerja lain yang terlibat dalam kegiatan usaha tersebut. 

Sebagai contoh jumlah UKM di Salatiga mencapai 23.622 pada tahun 2023 (berdasarkan data Koperasi dan UMKM Kota Salatiga).

Keterbatasan Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah

Salah satu kendala utama dalam menciptakan lebih banyak wirausahawan adalah minimnya pendidikan kewirausahaan di sekolah-sekolah. 

Kurikulum yang ada di sebagian besar lembaga pendidikan lebih fokus pada persiapan untuk menjadi pekerja daripada pengusaha. 

Meskipun beberapa sekolah menengah dan perguruan tinggi telah mulai memasukkan materi kewirausahaan dalam kurikulum mereka, masih banyak lembaga yang belum memberikan cukup perhatian pada hal ini. 

Sebagian besar siswa masih lebih banyak diajarkan untuk bekerja sebagai karyawan daripada bagaimana cara memulai dan mengelola usaha sendiri.

Selain itu, banyak pelatihan kewirausahaan yang diberikan di tingkat pendidikan formal kurang praktis dan tidak menyiapkan siswa untuk menghadapi tantangan nyata di dunia usaha. 

Kewirausahaan membutuhkan keterampilan praktis, kreativitas, serta kemampuan untuk mengambil risiko dan mengelola kegagalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun