Mohon tunggu...
Obed Antok
Obed Antok Mohon Tunggu... Jurnalis - Tukang tulis

Berminat Dalam Bidang Sosial, Politik, Iptek, Pendidikan, dan Pastoral Konseling.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kontroversi Partai Coklat pada Pilkada: Apakah Demokrasi Kita Terancam?

29 November 2024   22:25 Diperbarui: 30 November 2024   04:36 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pilkada 2024 menjadi cerminan bahwa demokrasi Indonesia masih rentan terhadap praktik-praktik yang mencederai keadilan elektoral. Dalam konteks ini, tiga hal menjadi prioritas:

  1. Penguatan Lembaga Pengawas Pemilu
    Bawaslu dan DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu) harus memastikan netralitas semua pihak yang terlibat, termasuk aparat keamanan. Pengawasan yang ketat dan penegakan sanksi yang tegas sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya kecurangan.

  2. Transparansi dan Penegakan Hukum
    Jika tuduhan "parcok" benar, maka pelaku harus diadili tanpa pandang bulu. Keterlibatan aparat dalam politik dapat menciptakan preseden buruk yang merusak kepercayaan masyarakat terhadap institusi negara.

  3. Kesadaran Publik
    Masyarakat harus tetap kritis terhadap semua kandidat dan aktor politik. Memilih berdasarkan visi, misi, dan rekam jejak kandidat akan menjadi kunci untuk menjaga kualitas demokrasi.

Pilkada serentak 2024 adalah pengingat bahwa demokrasi Indonesia masih membutuhkan perbaikan di banyak sisi, termasuk integritas dan netralitas lembaga negara. 

Tugas bersama kita adalah menjaga agar pemilu tetap menjadi instrumen rakyat, bukan alat bagi segelintir elit politik atau institusi tertentu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun